Bagi Wamenkop, santri bukan hanya sebagai penjaga akidah, tetapi juga penggerak ekonomi umat, menciptakan peluang, membuka usaha, hingga mengembangkan ekonomi berbasis nilai-nilai Islam.
“Kita menginginkan santri sebagai pelaku dan pencipta solusi, termasuk dalam bidang ekonomi, baik kewirausahaan, koperasi santri, pertanian moderen, atau teknologi halal,” kata Wamenkop.
Wamenkop yakin para santri mampu menciptakan lapangan kerja, mengelola usaha, dan berdiri di atas kaki sendiri. “Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan pendidikan perkoperasian,” ucap Wamenkop.
Pasalnya, lanjut Wamenkop, koperasi adalah model ekonomi masa depan yang bisa diadopsi oleh semua sektor termasuk koperasi santri, yang dapat menjadi tempat santri berwirausaha dan mendorong jiwa kemandirian dengan semangat gotong royong. “Kemenkop siap untuk mendampingi pendirian dan penguatan koperasi santri dan jika dibutuhkan dapat menjalin kerjasama dengan yayasan dan pesantren,” ujarnya.
Di tempat terpisah, Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar menyampaikan hal senada. Dia mendorong agar pesantren bisa menjadi pusat pemberdayaan desa yang aktif terlibat dalam program pemerintah. Tidak sekadar berfungsi sebagai lembaga pendidikan formal.
E-Paper BANPOS Terbaru
“Kita harus tinggalkan model pendidikan yang hanya menggugurkan kewajiban. Pesantren maupun perguruan tinggi itu harus punya napas sama: pendidikan untuk pemberdayaan,” ujar Muhaimin.
Dia menekankan pentingnya pendidikan transformatif yang tidak semata akademik, tetapi mendorong tumbuhnya jiwa kewirausahaan dan kemandirian masyarakat. Menurutnya, pembangunan bangsa harus dimulai dari desa terutama dengan menguatkan koperasi.
Mengutip data Badan Pusat Statistik per September 2024, masih ada 5,5 juta jiwa masyarakat miskin yang tinggal di desa. Karena itu, desa dinilai sebagai titik awal transformasi menuju kesejahteraan yang berkelanjutan. “Desa bukan sekadar tempat tinggal, tapi ruang pemberdayaan yang mampu meningkatkan martabat rakyat,” ujar Muhaimin. (RM, ID)
Discussion about this post