“Ning Lia memulai tradisi politik yang segar dan menghadirkan inovasi dalam menyuarakan aspirasi daerah,” jelas Mubarok.
Hal senada disampaikan pengamat politik Universitas Airlangga (Unair), Fahlul Muzaqqi. Menurutnya, Ning Lia Istifhama telah memberi warna baru dalam dinamika DPD RI. Khususnya dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat Jawa Timur.
“Kehadiran Ning Lia bukan sekadar formalitas perwakilan daerah. Ia menjadi jembatan antara pusat dan daerah, antara desa dan kota. Ini penting untuk memastikan aspirasi daerah tidak tenggelam di tengah hiruk-pikuk politik nasional,” tegas Fahlul.
Sebagai tokoh perempuan yang aktif dalam organisasi kemasyarakatan seperti Muslimat NU, Fatayat NU, PMII, dan HKTI, pengalaman Ning Lia dianggap menjadi modal sosial yang kuat.
Hal ini memungkinkan ia menyuarakan kepentingan masyarakat dengan lebih substantif dan efektif, khususnya dalam fungsi pengawasan dan legislasi di tingkat nasional.
E-Paper BANPOS Terbaru
“Keaktifan Ning Lia di berbagai organisasi keagamaan dan sosial memperlihatkan konsistensinya dalam memperjuangkan nilai-nilai keadilan sosial dan pembangunan yang merata. Maka wajar jika tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerjanya sangat tinggi,” tambah Fahlul.
Capaian ini menunjukkan bahwa figur yang dekat dengan rakyat dan aktif menjalin komunikasi dua arah akan selalu mendapat tempat di hati masyarakat.
“Ini jadi penyejuk di tengah stagnasi kepercayaan publik terhadap lembaga-lembaga negara,” pungkasnya.(RM.ID)
Discussion about this post