Ia mengatakan, makanan bergizi tersebut dibagikan dengan berbentuk mentahan ditujukan sebagai penyesuaian kondisi sekolah yang saat ini sedang libur atau menjelang class meeting/ujian.
Sehingga, lanjutnya, penerima MBG khususnya siswa/siswi sekolah masih dapat menerima manfaat dari program itu dengan dibawa ke rumah.
“Beras diberikan dalam bentuk mentah agar dapat dibawa pulang dan disimpan lebih lama,” ujarnya.
Pihaknya juga memastikan bahan pangan mentah yang didistribusikan terhadap siswa penerima manfaat MBG bukanlah bentuk makanan kemasan. Hal tersebut sebagai upaya menghindari penggunaan bahan pengawet, pewarna, dan pemanis buatan, serta meminimalisir konsumsi ultra-processed food.
Selain itu, bahan makanan mentah yang diberikan nantinya agar bisa dimasak orang tua siswa di rumah sesuai kebutuhan masing-masing siswa/siswi itu sendiri.
E-Paper BANPOS Terbaru
“Seperti yang telah ramai dibahas di media sosial, penggunaan makanan kemasan menimbulkan banyak kekhawatiran dari masyarakat. Oleh karena itu, dapur kami berkomitmen memberikan makanan real food yang lebih sehat dan alami,” ungkapnya.
“Sedangkan lauk pauk sudah disiapkan dalam kondisi matang. Kami juga menghindari penggunaan makanan beku karena khawatir siswa lupa menyampaikannya kepada orang tua, yang bisa menyebabkan makanan basi dan tidak dapat dikonsumsi,” tandasnya. (ANT)
Discussion about this post