“Mereka harus terbiasa menawarkan solusi atas persoalan sosial melalui gagasan berbasis riset yang dipublikasikan secara luas. Di situlah pentingnya melatih kemampuan menulis ilmiah sejak dini,” jelasnya.
Sebagai bagian dari sesi utama, Ail membedah jurnal ilmiahnya berjudul ‘Model Komunikasi Dalam Pengelolaan Konflik Geotermal di Kabupaten Serang’.
Pembahasan ini memberikan contoh konkret penerapan analisis kritis dalam membaca jurnal dan menyoroti aspek metodologis serta konteks sosial dari penelitian tersebut.
Tingginya antusiasme peserta terlihat dari aktifnya diskusi selama sesi tanya jawab. Salah satu peserta, Fiah Idznillah, menyampaikan apresiasinya terhadap kualitas dan relevansi kegiatan ini.
“Kegiatan ini sangat menarik dan mendetail. Alhamdulillah lancar, dan antusias peserta untuk belajar membedah jurnal bersama-sama sangat tinggi. Ini mencerminkan ciri intelektual yang terus mengintelektualisasikan dirinya,” ujarnya.
E-Paper BANPOS Terbaru
Dukungan dari Program Studi Magister Ilmu Komunikasi dan pimpinan fakultas turut menjadi faktor keberhasilan kegiatan ini. Dekan FISIP Untirta, Leo Agustino, menyatakan komitmennya dalam mendukung program-program akademik mahasiswa.
“Saya sebagai pimpinan fakultas tentu mendorong kegiatan seperti ini. Ini adalah bentuk nyata penguatan budaya akademik yang sangat dibutuhkan dalam lingkungan pascasarjana,” ujarnya.
Dengan suksesnya ‘Jurnal Talks Series 1’, Himmikom Fisip Untirta mempertegas perannya sebagai motor penggerak budaya akademik yang dinamis dan berkelanjutan, sekaligus membekali mahasiswa magister menjadi peneliti dan akademisi yang unggul.