“Oleh karenanya kami meminta kepada bapak Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto untuk turun tangan menangani masalah ini,” ungkapnya.
Menurut Afif, persoalan ini harus segera diselesaikan secara serius. Sebab jika tidak, permasalahan defisit stok ini bisa berlangsung hingga 2035.
Untuk itu, Afif berharap Presiden Prabowo dapat mencegah terjadinya PHK massal hingga persoalan sosial yang lebih luas.
“Kalau perlu panggil PGN, kenapa bisa sampai terjadi seperti ini, kalau tidak turun tangan Presiden,” ungkap Afif.
Afif mengaku pesimistis persoalan ini dapat selesai, apabila tidak ada uluran tangan dari Presiden RI untuk melakukan intervensi langsung untuk memecahkan masalah.
E-Paper BANPOS Terbaru
“Selain itu, kami juga meminta harganya jangan dinaikan. Karena kalau harganya dinaikan akan berdampak pada masalah serius bagi tenaga kerja, salah satunya PHK massal yang sekarang sudah terjadi,” ucapnya.
Afif mengatakan, apabila Presiden Prabowo tidak menangani persoalan ini dengan serius, maka akan berdampak buruk untuk keberlangsungan maslah ketenagakerjaan.
“Dampak buruknya akan ada banyak perusahaan tutup, bahkan ada anggota kami satu plannya sudah tutup. Kalau negara tidak hadir dalam hal ini, bisa mengakibatkan PHK massal,” tandasnya. (DZH)