RANGKASBITUNG, BANPOS – Sebanyak 20 warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Rangkasbitung mengikuti pelatihan keterampilan tata rias wajah, sebagai bagian dari program pembinaan berbasis minat yang digelar pekan ini.
Kegiatan tersebut bekerjasama dengan sejumlah Mahasiswa Pendidikan Non Formal dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa yang memberikan pelatihan intensif selama satu minggu. Materi yang disampaikan meliputi teknik dasar merias wajah, perawatan kulit, hingga etika pelayanan pelanggan.
Kepala Seksi Pembinaan Lapas Rangkasbitung, Eka Yogaswara, menjelaskan bahwa pelatihan ini tidak hanya berorientasi pada keterampilan praktis, namun juga bertujuan membangun kepercayaan diri para peserta. “Kami ingin mereka siap kembali ke masyarakat dengan bekal yang bisa membuka peluang usaha. Banyak yang tadinya malu, sekarang sudah mulai percaya diri,” ujarnya dalam keterangan yang diterima BANPOS, Selasa (27/5).
Sebelum mengikuti pelatihan, para peserta telah melewati tahap asesmen minat oleh pihak pembinaan. Program ini pun mendapat sambutan positif dari warga binaan, termasuk dari S (25), salah satu peserta. “Dulu saya minder. Tapi setelah ikut pelatihan, saya jadi yakin bisa punya usaha sendiri nanti kalau bebas,” katanya.
Di akhir pelatihan, peserta menerima sertifikat keterampilan yang dapat menjadi nilai tambah saat mereka kembali ke masyarakat. Langkah ini merupakan bagian dari upaya Direktorat Jenderal Pemasyarakatan untuk menciptakan narapidana yang produktif, mandiri, dan mampu bersaing di dunia kerja.
E-Paper BANPOS Terbaru
Pihak lapas berharap pelatihan semacam ini dapat terus berlanjut dan dikembangkan sesuai dengan potensi serta kebutuhan warga binaan. Lapas Kelas III Rangkasbitung menegaskan komitmennya untuk tidak hanya sebagai tempat pembinaan hukum, tetapi juga sebagai ruang rehabilitasi sosial yang memberi harapan baru bagi masa depan para penghuni. (MYU)