SERANG , BANPOS — Wakil Walikota Serang, Nur Agis Aulia, menegaskan bahwa gerakan Pramuka serta kegiatan ekstrakurikuler seperti Paskibra dan Palang Merah Remaja (PMR) dapat menjadi solusi efektif dalam mencegah kenakalan remaja.
Ia menyebutkan bahwa pendekatan pendidikan karakter tidak harus selalu dilakukan melalui pelatihan di barak militer.
“Sekarang sedang ramai isu soal pendidikan karakter melalui pelatihan di barak militer. Sebenarnya, kita bisa mengoptimalkan kegiatan seperti Pramuka yang sudah ada di sekolah-sekolah,” ujar Agis saat membuka Raker & Retret Kwarcab Gerakan Pramuka Kota Serang di Bumi Perkemahan Lebakwangi, Walantaka, Rabu (28/5).
Menurut Agis, berbagai kegiatan ekstrakurikuler di sekolah telah terbukti membentuk disiplin, kepemimpinan, dan kepedulian sosial siswa.
Ia menilai pendekatan ini lebih adaptif dan berkelanjutan dibandingkan pelatihan singkat berbasis militer.
E-Paper BANPOS Terbaru
“Anak-anak yang aktif, bahkan yang terindikasi kenakalannya tinggi, bisa diarahkan ke kegiatan seperti Pramuka. Tidak harus selalu dikirim ke barak. Di sekolah pun bisa dilakukan penanganan melalui kegiatan yang membentuk karakter,” katanya.
Lebih jauh, Agis juga menyampaikan rencana pemanfaatan Bumi Perkemahan di Kota Serang sebagai pusat pelatihan keterampilan bagi remaja putus sekolah, terutama mereka yang membutuhkan pendekatan khusus.
“Kita akan siapkan Bumi Perkemahan untuk pelatihan anak-anak yang putus sekolah. Mereka tetap perlu pembinaan, dan Pramuka bisa jadi ruang alternatif,” jelasnya.
Untuk menjawab tantangan zaman, Agis juga berkomitmen melakukan transformasi gerakan Pramuka agar lebih relevan dengan minat generasi muda. Salah satunya dengan digitalisasi program.
“Ke depan, kita akan digitalisasi kegiatan Pramuka, agar lebih menarik dan sesuai dengan perkembangan zaman. Kita ingin Pramuka benar-benar disukai dan menjadi bagian dari gaya hidup anak-anak sekolah saat ini,” tandasnya.