PRIMA juga mengapresiasi pendekatan pemerintahan yang inklusif dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Menurut mereka, hal ini penting agar pembangunan tidak hanya dinikmati oleh kelompok tertentu, tetapi benar-benar dirasakan oleh rakyat kecil.
“Visi Indonesia Emas 2045 yang digaungkan pemerintahan saat ini harus diisi dengan kebijakan yang memihak rakyat, dan kami percaya Prabowo-Gibran berada di jalur itu,” lanjut Herwandi.
Kongres ke-2 ini juga akan menjadi ajang refleksi bagi PRIMA untuk menyusun strategi jangka panjang, termasuk kemungkinan persiapan menghadapi Pemilu 2029. Struktur organisasi dan arah gerak politik partai akan dibahas secara mendalam dalam forum kongres.
Selain forum resmi, perayaan Harlah ke-4 PRIMA juga akan diisi dengan sejumlah agenda kebudayaan dan diskusi publik yang mengangkat isu-isu kerakyatan. Acara ini rencananya akan dihadiri oleh kader dari seluruh Indonesia serta sejumlah tokoh nasional.
Herwandi menambahkan, PRIMA terbuka untuk kolaborasi dengan berbagai elemen masyarakat yang memiliki kesamaan visi, khususnya dalam memperjuangkan kesejahteraan rakyat kecil dan memperkuat kedaulatan nasional.
E-Paper BANPOS Terbaru
“Kami adalah partai rakyat biasa. Kami tidak akan pernah lelah untuk terus menjadi jembatan antara rakyat dan kekuasaan,” tandasnya.
Dengan gelaran Kongres dan Harlah ini, PRIMA menegaskan eksistensinya sebagai kekuatan politik alternatif yang konsisten memperjuangkan politik kerakyatan, tanpa kehilangan arah dalam lanskap politik nasional yang terus berkembang. (DZH)