JAKARTA, BANPOS – Wakil Menteri Sosial (Wamensos), Agus Jabo Priyono mengatakan, kajian soal penganugerahan gelar pahlawan terhadap sejumlah tokoh, termasuk Presiden RI ke-2 Soeharto akan segera rampung dalam waktu dekat. Namun, keputusan pemimpin Orde Baru itu jadi pahlawan atau tidak ada di tangan Istana.
“Di akhir bulan Mei ini, mestinya pengusulan dari daerah, yang diteken oleh gubernur segala macam sudah final,” ujarnya usai menghadiri acara Double Check, di Museum Toeti Heraty, Menteng, Jakarta, Sabtu (24/5).
Selanjutnya, kata Agus Jabo, akan dilakukan sidang-sidang di tim ad hoc untuk melakukan asesmen, kajian, hingga penelitian lanjutan terkait siapa yang berhak untuk mendapatkan gelar pahlawan.
Kemudian, nama-nama yang terpilih akan disampaikan ke Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan di Istana Negara.
“Jadi Kementerian Sosial hanya mengusulkan saja, keputusannya tetap nanti di Istana,” ucap Agus Jabo.
E-Paper BANPOS Terbaru
Agus Jabo menjelaskan, usulan calon nama-nama pahlawan berasal dari daerah. Usulan tersebut lalu ditampung Kemensos yang dilanjutkan dengan membentuk Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Pusat untuk memutuskan apa nama-nama yang diusulkan layak diberi gelar pahlawan nasional atau tidak.
Terkait adanya penolakan terhadap rencana pemberian gelar pahlawan untuk Soeharto, Agus Jabo mengatakan, Pemerintah akan mempertimbangan aspirasi yang masuk.
“Semua aspirasi kita dengar kok, semua aspirasi kita dengar semua, pendapat kita pertimbangkan,” ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Sosial Saifullah Yusuf juga mengatakan, pemberian gelar pahlawan nasional kepada Soeharto bakal diputuskan bulan Mei ini. Gus Ipul-sapaan akrabnya menyampaikan-seluruh tahapan administrasi pengusulan gelar sudah terpenuhi.
Gus Ipul menegaskan, wacana pemberian gelar pahlawan nasional tak berkaitan dengan upaya penulisan ulang sejarah Indonesia. Ini murni berasal dari proses panjang usulan masyarakat yang pertama kali muncul 2010. “Jadi sudah berulang-ulang diusulkan,” ujarnya.
Lalu apa kata Istana? Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office (PCO) Hasan Nasbi mengatakan, belum mengetahui apakah berkas kajian gelar pahlawan untuk Soeharto sudah di meja presiden.