Menurutnya, ada tiga faktor utama yang menjadi kendala dalam penanganan sampah di Cilegon. Salah satu masalah utama adalah kurangnya tempat sampah di lingkungan warga. Pihaknya berharap adanya dukungan dari Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan (Bappedalitbang) untuk pengadaan tempat sampah, terutama setelah adanya kebijakan pusat yang mengalokasikan 3% dari APBD untuk sektor persampahan.
“Cilegon memiliki 141 ribu kepala keluarga. Ke depannya, pengadaan tempat sampah akan dilakukan secara bertahap, misalnya dengan skema tiga rumah berbagi satu tempat sampah sebelum diperbanyak lagi,” ujarnya.
Selain tempat sampah, permasalahan lain yang dihadapi adalah kurangnya petugas pengangkut sampah. “Kalau sampah sudah ditempatkan di depan rumah tetapi tidak ada yang mengangkut, percuma saja. Artinya, kita butuh lebih banyak petugas pengangkut sampah. Ke depannya, kita akan berkolaborasi dengan ketua RW dan RT untuk mencari solusi, termasuk swadaya masyarakat,” terangnya.
Setelah sampah dikumpulkan, masalah lain muncul terkait pengangkutan ke Tempat Pembuangan Sementara (TPS). (LUK)