Pentingnya kolaborasi antar kementerian dalam program ini juga menjadi sorotan. “Masalah kemiskinan ini adalah masalah ekonomi-politik yang harus diselesaikan secara komprehensif, baik dari hulu hingga hilir,” tegas Wamensos Agus Jabo.
Harapan besar disematkan agar Indonesia dapat mengurangi jumlah kemiskinan ekstrem dan mencapai target pengurangan kemiskinan secara signifikan pada 2025 dan seterusnya.
“Kami berharap program ini bisa menjadi sinergi yang kuat antara kementerian, untuk memberdayakan masyarakat dan mengurangi kemiskinan,” jelas Wamensos Agus Jabo.
Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi juga meyakini Koperasi Desa Merah Putih memiliki peran penting dalam mewujudkan program pemberdayaan masyarakat desa, serta menjadi motor penggerak bagi perekonomian desa.
“Hari ini kami melakukan rapat koordinasi dengan kementerian dan lembaga untuk menindaklanjuti perintah Bapak Presiden mengenai pembentukan Koperasi Desa Merah Putih,” katanya.
E-Paper BANPOS Terbaru
Dalam rapat yang dihadiri oleh Menteri Koperasi, Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Ahmad Riza Patria, serta pejabat lainnya, pembentukan Koperasi Desa Merah Putih ditetapkan menjadi titik fokus utama untuk menjawab tantangan kemiskinan di Indonesia, terutama yang berkaitan dengan sektor pertanian dan buruh tani.
Selain itu, ikut dibahas mengenai program sekolah rakyat yang juga menjadi bagian dari upaya pengentasan kemiskinan. Menurut data, hampir 74 persen penduduk miskin di Indonesia hanya memiliki pendidikan hingga tingkat SD, yang menjadi salah satu faktor penghambat bagi mereka untuk keluar dari kemiskinan.
Dengan komitmen dan dukungan penuh dari berbagai pihak, diharapkan koperasi desa Merah Putih dapat membawa perubahan yang nyata bagi masyarakat desa, menjadikan mereka lebih berdaya dan mandiri. (DZH)