Pemkot Bakal Tanam Kabel Semrawut
Pemerintah Kota (Pemkot) Serang mengancam akan memutus kabel jaringan telekomunikasi yang terpasang di sepanjang jalan Protokol Kota Serang. Pasalnya, kabel-kabel tersebut kondisinya semrawut sehingga merusak keindahan tata kota.
Tidak hanya kabel semrawut milik provider telekomunikasi saja, kabel milik perusahaan listrik negara pun turut mendapatkan peringatan yang serupa. Pernyataan itu disampaikan langsung oleh Walikota Serang, Budi Rustandi, saat dirinya meninjau kabel semrawut di Jalan Protokol Jenderal Ahmad Yani, Kota Serang pada Kamis (6/3).
Kata Budi, Pemkot Serang berencana akan melakukan penataan terhadap seluruh kabel-kabel jaringan, terutama yang terpasang di sepanjang jalan protokol utama Kota Serang. Hal itu dilakukan supaya tata Kota Serang terlihat rapi seperti layaknya ibu kota pada umumnya.
Akses gratis e-Paper Banten Pos dengan mengunduh aplikasi BANPOS Digital (Android) https://bit.ly/BanposDigital
Atau akses melalui https://epaper.banpos.co/
E-Paper BANPOS Terbaru
Datangi Rau, Anggota DPR Sebut Harga Bahan Pokok Stabil
Harga sejumlah kebutuhan pokok di Pasar Induk Rau (PIR), Kota Serang selama bulan Ramadan terpantau relatif stabil. Selain itu daya beli masyarakat pun juga dianggap masih terjaga.
Hal itu diungkapkan oleh anggota Komisi XIII DPR RI, Agun Gunanjar Sudarsa, saat melakukan kunjungan ke Pasar Induk Rau Kota Serang pada Kamis (6/3). “Secara umum kami melihat di Pasar Induk Rau di Serang harga relatif baik, masih dalam jangkauan kemampuan daya beli masyarakat,” katanya.
Agun menjelaskan, stabilnya harga itu disebabkan karena ketersediaan bahan kebutuhan pokok di pasar relatif masih aman. “Kemudian ayam termasuk kebutuhan-kebutuhan beras, minyak, dan lain sebagainya itu relatif masih dalam stok tersedia. Harga relatif bisa terkendali,” ujarnya.
Meskipun begitu, Agun mengatakan, dirinya masih menemukan adanya persoalan terkait harga jual minyak goreng bersubsidi di pasaran. Berdasarkan hasil pantauannya, minyak goreng bersubsidi dengan merek ‘Minyak Kita’ memiliki harga jual yang berbeda-beda di setiap pedagang.