CILEGON, BANPOS – PT. Chandra Asri Pacific Tbk (Chandra Asri Group) menyatakan kesiapannya dalam membangun Pabrik Chlor Alkali-Ethylene Dichloride (CA-EDC) di Kota Cilegon. Setelah ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) untuk mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di Indonesia.
Presiden Direktur & CEO Chandra Asri Group, Erwin Ciputra mengatakan pihaknya mengapresiasi langkah dan dukungan penuh dari Pemerintah yang telah menetapkan Pabrik CAEDC ini sebagai Proyek Strategis Nasional.
“Status ini menjadi bukti komitmen bersama dalam mendorong percepatan pembangunan sesuai dengan misi kami sebagai Mitra Pertumbuhan,” kata Erwin melalui siaran tertulis yang diterima BANPOS, Rabu (5/3/2025).
Melalui pembangunan Pabrik CA-EDC ini, pihaknya berharap dapat turut mendukung Asta Cita dengan mendorong hilirisasi industri dan mengurangi ketergantungan bahan kimia impor.
Saat ini, perusahaan telah memiliki sejumlah dokumen perijinan termasuk analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal) dari Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) dan dokumen Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) sebagai syarat dalam melanjutkan Pembangunan.
E-Paper BANPOS Terbaru
“Kami berharap bahwa pembangunan Pabrik CA-EDC ini dapat berjalan lancar dengan dukungan dari seluruh pihak untuk membantu pertumbuhan ekonomi 8 persen serta berperan dalam menciptakan lapangan kerja di Indonesia,” ujar Erwin.
Sebelumnya, Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto telah menetapkan PSN yang akan dijalankan selama lima tahun ke depan.
Keputusan ini tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2025 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029 yang ditandatangani pada 10 Februari 2025.
PSN dirancang sebagai proyek atau program strategis yang terukur dan berdampak besar pada pencapaian sasaran RPJMN, terutama dalam mendukung Program Prioritas Presiden.
Fokus utamanya adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia, mengurangi kemiskinan, mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, dan pemerataan Pembangunan. Ada 77 program PSN yang akan dikerjakan selama lima tahun ke depan, dengan hampir setengahnya melibatkan kerja sama dengan pihak swasta atau proyek swasta murni.