SERANG, BANPOS – Pemprov Banten kembali meningkatkan target capaian investasinya yang semula di tahun 2024 hanya ditarget sebesar Rp97,79 triliun. Kini, target itu naik menjadi Rp119 Triliun di. Yang mana, target tersebut ditetapkan oleh Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Hal itu seperti disampaikan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Banten, Virgojanti. Ia menuturkan, bahwa Provinsi Banten kembali mendapatkan PR yang cukup berat dalam target investasi.
Kendati demikian, dirinya mengaku optimis bahwa apa yang saat ini ditargetkan, itu bisa tercapai.
“2025 ini target investasi Pemprov Banten naik jadi Rp119 triliun. Naik sekitar 15,67 persen dari tahun sebelumnya,” kepada wartawan, Minggu (2/3/2025).
“Tapi dalam hati dan pikiran saya selalu di targetkan, untuk tahun ini harus bisa naik 16 persen,” sambungnya.
E-Paper BANPOS Terbaru
Virgojanti mengatakan, dalam realisasi investasi 2024 lalu, Banten berhasil menembus target nasional hingga 107,98 persen dari yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat yakni Rp.97,79 triliun. Dan realiasasinya naik 7,71 persen secara Year of Year (YoY) jika dibandingkan dengan tahun 2023.
Perolehan ini berhasil membawa Banten menjadi peringkat ke 5 nasional sebagai daerah dengan realisasi terbesar setelah Sulawesi Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur dan Provinsi DKI Jakarta.
Virgo menuturkan, realisasi investasi tahun 2024 didominasi oleh Penanaman Modal Asing (PMA) senilai Rp58,02 triliun atau sekitar 55 persen dari total realisasi investasi, sementara Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) nilainya sebesar Rp47,60 triliun atau sekitar 45 persen. Nilai investasi PMA ini secara YoY mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2023 sekitar 11,93 persen. Disisi lain, PMDN mengalami peningkatan yang cukup signifikan yakni mencapai 25,37 persen.
“Mudah-mudahan nanti kedepan, semakin banyak yang berinvestasi di Banten. Tentunya bukan hanya PMA aja, tapi PMDN juga. Seperti tahun sebelumnya (2024, red) PMDN alhamdulilah secara tren mengalami peningkatan tapi secara jumlah, PMA masih lebih besar,” jelasnya.
Discussion about this post