PANDEGLANG, BANPOS-Sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama yang terdampak bencana banjir, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Pandeglang menyalurkan bantuan kemanusiaan berupa sembako dengan tagline “HMI Peduli”.
Bantuan tersebut diberikan kepada warga di beberapa titik lokasi yang sulit dijangkau, salah satunya di Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang agar kebutuhan warga terdampak banjir dapat terpenuhi.
Ketua HMI Cabang Pandeglang, Entis Sumantri mengatakan, selain bantuan berupa sembako, HMI juga terlibat dalam kegiatan pembersihan pada banjir dan memberikan dukungan moril kepada warga terdampak banjir. Entis mengaku, aksi ini merupakan bentuk kepedulian mahasiswa terhadap sesama.
“Kami berharap bantuan yang kami berikan dapat meringankan beban para korban, dan memberikan semangat untuk menghadapi bencana banjir,” kata Entis kepada BANPOS, Selasa (4/12) malam.
Menurutnya, HMI Cabang Pandeglang akan terus memantau perkembangan di setiap daerah di Kabupaten Pandeglang, serta membuka posko layanan banjir dan turun langsung ke lapangan untuk melihat situasi dan kondisi apa yang di butuhkan oleh masyarakat yang terdampak banjir.
“Selain sembako, kami juga akan menyalurkan beberapa Kebutuhan pokok lainnya diantaranya pakaian, obat-obatan dan lain lain. Kami HMI Cabang Pandeglang, dengan cara kolektif kolegial bersama seluruh pengurus dan kader akan terus menumbuhkan sifat kemanusiaan kami terhadap masyarakat Pandeglang, dan semoga ini dapat meringankan beban masyarakat,” ungkapnya.
Sementara, masyarakat setempat yang juga sebagai anggota KSB Kecamatn Cikeusik, Masrip menyampaikan harapan terhadap semua pihak agar bisa membantu.
“Masyarakat Kampung Leuwigede, Desa Sumur Batu, Kecamatan Cikeusik, sudah tiga hari terendam banjir. Bahkan sekolah-sekolah pun terpaksa di liburkan,” katanya.
Menurutnya, banjir tahun ini lebih parah dibandingkan banjir tahun sebelumnya karena dampaknya luar biasa.
“Masyarakat kami mayoritas adalah petani, kami berharap pemerintah dapat segera memperbaiki tanggul-tanggul yang ada di desa kami karena kurang berfungsi dengan baik,” terangnya.
Discussion about this post