Ditempat yang sama, Kepala Divisi Pendidikan Raudhatul Jannah, Endang Hanimah, menambahkan bahwa RJ merupakan sekolah yang sudah berlabel sekolah ramah anak.
Dimana di dalamnya, pihak sekolah mengupayakan anak-anak didik merasa nyaman dan senang saat belajar di sekolah. Selain itu, RJ juga mengutamakan pendidikan karakter. Karena, dengan pendidikan karakter yang baik, maka nilai akademik dipastikan akan mengikuti.
“Kalaupun ada kasus-kasus yang terjadi di sekolah, tidak tertutup kemungkinan sebagus apapun sekolah, ada saja sikap-sikap anak yang mungkin perlu kita tangani, dan tidak pernah ada hukuman terhadap anak. Karena kita sudah berlabel Sekolah Ramah Anak,” kata Endang.
Selain itu, upaya pencegahan sudah dilakukan, seperti parenting, podcast dan program-program anti bullying atau penyadaran terhadap anak yang sudah melakukan kesalahan.
“Dengan adanya peristiwa ini, mudah-mudahan bisa menjadi pembelajaran. Mungkin kami juga ke depan harus lebih aware lagi, menata kembali hubungan dengan para orang tua yang karakternya memang tidak semua sama,” terang Endang.
Karena itu dia meyakini, tidak akan terjadi bullying di RJ, dikarenakan hal tersebut menjadi program sekolah yang selalu didengung-dengungkan. Dan mereka para siswa dikelas masing-masing sudah membuat komitmen bahwa tidak boleh ada perilaku kekerasan bullying yang bisa membuat anak-anak merasa tidak nyaman di kelas.
Diberitakan sebelumnya bahwa persoalan tersebut bermula adanya kehilangan sebuah handphone, kemudian munculah kabar dugaan bullying terhadap salah satu siswa yang mana orangtuanya tidak terima, sehingga pihak sekolah dituntut untuk segera menyelesaikan persoalan tersebut. Namun, dengan mediasi yang dilakukan bersama semua pihak terkait, persoalan menjadi terselesaikan sebagaimana harapan sekolah dan wali murid. (LUK)
Discussion about this post