CILEGON, BANPOS – Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon di bawah kepemimpinan Helldy Agustian berhasil mengatasi tantangan angka pengangguran yang diwarisi dari pemerintah sebelumnya pada tahun 2015 sekitar 12 persen dan tahun 2020 mencapai 12,69 persen. Pada masa itu, tingkat pengangguran setara dengan 25.976 jiwa, menempatkan Kota Cilegon di peringkat ketujuh di Provinsi Banten.
Namun, berkat berbagai upaya strategis, pada saat ini tingkat pengangguran telah turun secara signifikan menjadi 7,25 persen dan menempati peringkat keempat di Provinsi Banten. Penurunan ini mencatatkan rata-rata penurunan sebesar 5,44 persen selama kurun waktu 2,8 tahun.
Kepala Bidang Perencanaan, Pelatihan, Produktivitas, dan Penempatan Tenaga Kerja pada Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Cilegon, Hidayatullah menjelaskan bahwa Badan Pusat Statistik (BPS) secara resmi merilis angka Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kota Cilegon dari tahun 2020 hingga 2023.
Kata Hidayatullah, pada tahun 2020, TPT mencapai 12,69 persen, turun menjadi 10,13 persen pada tahun 2021, kemudian menjadi 8,10 persen pada tahun 2022, dan akhirnya menurun menjadi 7,25 persen pada tahun 2023.
Menurut Hidayatullah, capaian ini merupakan hasil dari kerjasama yang solid antara pemerintah, industri, dan masyarakat.
“Penurunan signifikan ini tidak terlepas dari arahan dan komitmen yang kuat dari Pak Walikota Helldy Agustian dalam menurunkan angka pengangguran sesuai dengan visi dan misinya,” kata Dayat sapaan akrabnya, Kamis (4/7).
Sementara itu, Kepala Disnaker Kota Cilegon, Panca N Widodo, menegaskan bahwa penurunan angka pengangguran ini tercapai melalui berbagai program yang didukung oleh pemerintah dan pihak industri.
“Kami fokus pada program pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK), penempatan tenaga kerja lokal, dan kerja sama dengan Forum HRD, serta monitoring dan pembinaan perusahaan,” ujarnya.
Sebelumnya, Walikota Cilegon Helldy Agustian, menyampaikan rasa syukurnya atas penurunan angka pengangguran yang signifikan di Kota Baja.
Discussion about this post