LEBAK, BANPOS – Kontroversi seputar dukungan terhadap caleg terpilih DPR RI Dapil Banten I, Tia Rahmania, mencapai puncaknya setelah Kasepuhan Citorek, Guradog, Pasir Eurih, dan Masyarakat Adat Baduy secara tegas menyatakan dukungan mereka.
Surat dukungan untuk Tia Rahmania yang ditujukan kepada Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarno Putri, telah menimbulkan polemik dan tuduhan palsu sejak Kamis, 13 Juni 2024.
H. Cece dari Kasepuhan Citorek menegaskan bahwa surat dukungan tersebut sah adanya, setelah pihaknya melakukan kunjungan ke Jakarta.
“Kami memang pergi ke Jakarta, membawa hasil alam seperti padi dan gula,” ujar H. Cece dalam keterangan yang diterima BANPOS pada Sabtu, (15/6).
Dia juga menegaskan bahwa Kasepuhan Citorek mendukung penuh Tia Rahmania dan mengimbau agar tidak ada yang mencoba mengganggu atau meragukan suara rakyat.
“Abah gede (Oyok Didi) juga telah mendukung Tia Rahmania sejak awal,” tambahnya.
Salman, seorang perangkat desa di Kanekes, membenarkan bahwa beberapa warganya memang berangkat ke Jakarta untuk bertemu dengan Megawati Soekarno Putri.
“Masyarakat kami memang berangkat ke sana dan hal ini sudah terkonfirmasi di kantor desa,” kata Salman.
Jaro Sukarma dari Kasepuhan Guradog juga memastikan bahwa pihaknya telah mengirimkan wakil untuk menemui Megawati.
“Kami mengamankan kemenangan Bu Tia, jangan biarkan ada gangguan terhadap mandat dari masyarakat adat,” tegasnya.
Olot Sahra dari Kasepuhan Pasir Eurih menegaskan bahwa mereka memberikan dukungan penuh kepada Tia Rahmania.
“Kami berangkat sejak dini hari untuk bertemu Bu Mega dan memastikan kehendak masyarakat adat kami terlindungi,” ungkapnya.
Kontroversi ini juga mendapat tanggapan dari Jaro Jajang, perwakilan Kaspeuhan Citorek dan Ketua PB Aman Banten Kidul, serta Ade Ayi, Ketua PAC PDI Perjuangan Cibeber, yang menyatakan ada kesalahan komunikasi yang telah diklarifikasi. (MYU)
Discussion about this post