Dari serangkaian bukti yang dimilikinya, Abdillah menyampaikan tidak ada tim sukses dari pasangan capres lain yang diundang dalam pertemuan tersebut, selain tim sukses dari pasangan capres dan cawapres yang saat ini disebut sebagai pemenang di Pemilu 2024.
“Mayoritas hanya mengundang dari salah satu relawan capres yang memperoleh suara unggul, dan tidak mengundang relawan capres yang lain walaupun terdapat juga tamu undangan dari unsur lintas sektor lainnya,” terangnya.
Dalam dialog itu juga Aliansi BEM Serang Raya turut menyampaikan tuntutan kepada Polda Banten. Setidaknya ada tiga tuntutan yang disampaikan dalam pertemuan itu.
Adapun poin-poin yang menjadi tuntutannya yakni, 1). Menyampaikan klarifikasi secara terbuka kepada masyarakat yang sudah mencederai integritas institusi Kepolisian Republik Indonesia.
2). Mendesak kepada Kapolri untuk mencopot jabatan Kapolda Banten yang dianggap tidak netral dalam menyikapi politik saat ini.
Dan yang terakhir, 3). meminta agar institusi Kepolisian bijak dalam menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi dan selalu menjaga kondusifitas.
Selain menyampaikan ketiga tuntutan tersebut, rencananya Aliansi BEM Serang Raya menggelar aksi turun kejalan dengan mengerahkan ratusan mahasiswa di depan Mabes Polri, Jakarta, apabila tuntutan mereka tidak juga dipenuhi.
“Kami dari Aliansi BEM Serang Raya akan menyelenggarakan aksi turun ke jalan menuju Mabes Polri di Jakarta, dengan jumlah masa kurang lebih ratusan mahasiswa, apabila desakan tuntutan ini tidak direspon dengan baik,” tandasnya. (CR-02)
Discussion about this post