CILEGON, BANPOS – Ketua Komisi IV DPRD Cilegon, Erik Airlangga Al-Ghozali melakukan inspeksi mendadak (sidak) di TPSA Bagendung, Kota Cilegon, Senin (30/10).
Sidak tersebut dilakukan Erik, paska terjadinya aksi demonstrasi sejumlah warga di Kelurahan Bagendung yang dikabarkan menolak kiriman sampah dari Kabupaten Serang. “Kita meng kroscek ke lapangan, melihat kondisinya seperti apa sih. Karena memang informasi terakhir dengan adanya pembuangan sampah dari Kabupaten Serang ini kajiannya masih belum matang,” ujarnya saat ditemui di lokasi, Senin (30/10).
Erik berharap Pemerintah Kota Cilegon dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cilegon melakukan kajian-kajian yang lebih matang.
Sebab menurut Erik, dengan kondisi luas wilayah TPSA Bagendung ini yang hanya sekitar 8 sekian hektar. DLH Cilegon diminta untuk memikirkan berapa lama kekuatan dari penampungan sampah di TPSA Bagendung dan pengelolaanya. “Berapa lama kekuatannya, dengan ditambah sampah dari Kota Cilegon 200 ton, dan Kabupaten Serang sekian ton,” ujarnya.
“Apakah nanti nggak berbahaya di tempat kita, sedangkan pengolahan TPSA di wilayah Cilegon ini kan belum maksimal dan belum optimal,” sambungnya.
Dikatakan Erik, kajian tersebut harus dilakukan secara matang, jangan sampai berdampak dikemudian hari. “Jangan sampai nanti dampaknya dikemudian hari menjadi beban untuk wilayah Kota Cilegon itu sendiri, kita niat menolong untuk kabupaten Serang tapi kitanya belum siap untuk itu semua,” tuturnya.
Selain meng kroscek aktivitas di TPSA Bagendung, Erik juga melihat langsung mesin pencacah sampah hasil bantuan dari Pemerintah Korea. Berdasarkan pantauannya di lokasi, mesin pencacah tersebut baru dilakukan uji coba.
“Kita lihat kan memang belum diefektifkan belum dioptimalkan, makanya kita lihat dulu optimal nggak dengan adanya mesin-mesin baru,” terangnya.
Adapun terkait tindakan yang dilakukan warga setempat, untuk menutup pengiriman sampah dari Kabupaten Serang.
Kata Erik, pihak terkait sudah berkomunikasi langsung dengan pihak RT/RW dan para pemuda setempat. Dalam pertemuan itu disebutkan bahwasanya warga meminta uang kompensasi pengiriman sampah dari Kabupaten Serang.
Discussion about this post