PANDEGLANG, BANPOS – Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBD-PK) Pandeglang, mencatat ada sebanyak 274 bangunan yang rusak akibat terdampak bencana angin puting beliung.
Dari jumlah sebanyak 274 bangunan tersebut terdiri dari bangunan rumah sebanyak 261 unit, sekolah 3 unit, Majelis Ta’lim 1, pondok pesantren 6 unit, mushola 2 uni dan 1 unit bangunan pemakaman.
Kepala Bidang Penanggulangan Bencana BPBD-PK Pandeglang, Endan mengatakan, bencana angin puting beliung yang terjadi pada Kamis (26/10) lalu, menimbulkan ratusan bangunan di Pandeglang rusak akibat tertimpa pohon tumbang.
“Ada sebanyak 274 bangunan yang rusak, mulai dari bangunan rumah, sekolah, ponpes dan perkantoran,” kata Endan kepada wartawan, Minggu (29/10).
Dijelaskannya, kerusakan ratusan bangunan tersebut mulai dari rusak ringan, sedang dan berat. Seperti rumah warga yang rusak ringan sebanyak 169, rusak sedang sebanyak 52 dan rusak berat sebanyak 40 rumah.
“Adapun bangunan lain seperti sekolah dan fasilitas umum lainnya rata-rata rusak ringan dan sedang,” ujarnya.
Menurutnya, ratusan bangunan yang rusak tersebut tersebar di beberapa kecamatan di Pandeglang, diantaranya Kecamatan Karang Tanjung, Majasari, Koroncong, Cadasari dan Kecamatan Pandeglang.
“Di Karangtanjung ada sebanyak 131 rumah, 3 sekolah, 1 Majelis Taklim, 3 ponpes. Sementara di Koroncong sebanyak 116 rumah, Cadasari 6, Pandeglang 4 dan Majasari 2 unit rumah,” terangnya.
Saat ditanya berapa nilai kerugian yang dialami akibat bencana tersebut. Endan mengaku bahwa untuk kerugiannya saat ini masih dilakukan penghitungan.
“Sejauh ini kita baru rampung melakukan pendataan kerusakan bangunan, sementara untuk kerugiannya belum terprediksi,” ucapnya.
Selain kerusakan bangunan, lanjut Endan, akibat bencana tersebut tercatat ada dua korban jiwa dan satu korban luka ringan.
“Korban jiwa dua orang dan satu luka ringan,” ungkapnya.
Kepala BPBDPK Kabupaten Pandeglang Ali Fahmi Sumanta mengatakan, sesaat setelah kejadian bencana, pihaknya langsung menerjunkan semua personel untuk melakukan penanganan pertama di semua lokasi kejadian bencana.
Discussion about this post