“Tindakannya hanya dibawa keluar, karena dia bukan pelaku pidana,” terangnya.
Terkait dengan adanya insiden tersebut, Agus mengatakan akan ada evaluasi terkait kelalaian pengamanan.
“Kita akan melakukan evaluasi. Setiap tahunnya selalu dilakukan evaluasi,” tandasnya.
Sebelumnya, Pj Gubernur Banten Al Muktabar melakukan ziarah ke makam Sultan Maulana Hasanudin di Komplek Masjid Agung Kesultanan Banten. Dalam kunjungannya, Al Muktabar mengungkapkan tekadnya untuk memimpin Provinsi Banten dengan baik dan menghadapi berbagai tantangan, termasuk perubahan demografi dan persiapan menyongsong Indonesia emas di tahun 2045.
Ia mengungkapkan Kesultanan Banten memiliki sejarah dengan torehan tinta emas pada masa lalu. Tidak hanya menjadi kerajaan dengan lalu lintas perdagangan internasional bahkan Kesultanan Banten juga memiliki duta besar di Eropa.
“Hal itu menunjukkan Kesultanan Banten pada masa lalu adalah sebuah kerajaan besar yang memiliki hubungan diplomatik internasional dengan negara-negara lain,” ujarnya.
Diakui Al Muktabar, ke depan masih ada banyak tantangan yang dihadapi oleh Provinsi Banten dalam rangka mensejahterakan masyarakat di Provinsi Banten. Tantangan itu tidak hanya datang dari dalam internal Provinsi Banten melainkan juga secara regional di Indonesia bahkan dunia.
Menurut Al Muktabar ke depan Provinsi Banten akan memiliki bonus demografi di mana penduduk berusia produktif akan tumbuh sangat besar dan ini menjadi peluang bagi Banten secara khusus dan Indonesia untuk menyongsong Indonesia emas di tahun 2045.
“Untuk itu segala upaya dilakukan oleh pemerintah Provinsi Banten untuk menciptakan sumber daya manusia yang unggul demi menyongsong Indonesia emas tersebut,” ucapnya.(CR-02/RUS/PBN)
Discussion about this post