Saiful menjelaskan, suara Anies di Jatim tidak banyak berbeda dibanding di tingkat nasional. Bahkan, cenderung lebih rendah.
Pada survei sebelumnya (31 Juli – 11 Agustus 2023), elektabilitas nasional Anies mencapai 20,4 persen. Ini artinya, deklarasi Anies-Imin di Surabaya tak otomatis membuat Anies menguat di Jatim. Ganjar masih lebih unggul, terutama dengan Anies, dengan selisih dukungan sekitar 30 persen.
Intinya, hingga saat ini, Jatim yang merupakan basis PKB, NU, dan Imin belum memberikan berkah elektabilitas untuk Anies-Imin.
Secara teoritis, kata Saiful, jika ada pasangan dari wilayah tertentu, dukungan dari wilayah asal pasangan tersebut juga akan menguat. “Namun, dalam simulasi Ganjar berpasangan dengan RK yang bukan berasal dari Jatim, Ganjar tetap kompetitif dibanding Anies. Bahkan, ketika Anies sudah berpasangan dengan Muhaimin yang merupakan kader NU dan mantan Ketua Umum Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), organisasi mahasiswa tingkat nasional yang berafiliasi dengan NU,” beber Saiful.
Survei SMRC ini dijalankan dengan metode tatap muka di Jatim, dalam periode 2-11 September 2023, dengan melibatkan 180 responden yang dipilih secara acak (multistage random sampling). Dari jumlah itu, diperoleh 150 responden yang dapat diwawancarai secara valid.
Margin of error survei berada di angka kurang lebih 8,2 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen (asumsi random sampling).(PBN/RMID)
Discussion about this post