TANGERANG, BANPOS – Bank Indonesia Kantor Perwakilan Banten mencatat jumlah merchant pengguna Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) hingga akhir Juni 2023, mencapai 1,5 juta pelaku usaha. Jumlah itu diperkirakan meningkat hingga akhir tahun, seiring bertambahnya layanan yang diberikan.
“Kami terus mengoptimalkan sosialisasi kepada pelaku usaha dari skala besar hingga UMKM untuk bisa menggunakan QRIS sebagai metode transaksi pembayaran karena lebih mudah,” kata Manajer Fungsi Implementasi Kebijakan BI Banten, Khoirinnisa El Karimah di Tangerang, Sabtu (27/8).
Ia mengatakan, layanan QRIS semakin lengkap dengan diluncurkannya QRIS tuntas yang memudahkan
pengguna. Layanan baru ini memungkinkan QRIS dapat digunakan untuk transaksi tarik tunai, transfer dan setor tunai.
“Cukup dengan ponsel yang dimiliki, masyarakat bisa melakukan berbagai transaksi dengan menunjuk barcode yang dimiliki. Ini yang jadi optimisme kita,” ujarnya.
Berdasarkan data Bank Indonesia Kantor Perwakilan Banten hingga bulan Juni 2023 atau semester satu, jumlah merchant atau pedagang yang menerapkan QRIS sebanyak 1,5 juta pelaku usaha.
Khoirinnisa mengatakan, pengguna QRIS di Provinsi Banten paling dominan berada di tiga wilayah yakni Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan dan Kabupaten Tangerang.
Oleh karena itu, semakin membaiknya pertumbuhan ekonomi setelah pandemi saat ini, telah
memunculkan pelaku usaha baru. Tak hanya wilayah Tangerang, BI Perwakilan Banten juga
menyosialisasikan ke daerah lainnya terutama di Banten selatan.
“Banyak potensi yang bisa menambah jumlah merchant menggunakan QRIS sebab di Banten selatan
tumbuh juga tempat wisata yang mendorong semakin banyaknya pelaku usaha,” ujarnya.
Kemudian, optimisme Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Banten juga karena saat ini masyarakat sudah sebagian besar menggunakan ponsel selular sistem yang mumpuni untuk melakukan transaksi dengan uang elektronik.
“Ponsel menjadi kebutuhan utama bagi masyarakat untuk bekerja hingga transaksi. Ini yang jadi peluang besarnya peluang ke depan,” ujarnya.
Discussion about this post