Esensi impian dan harapan dalam kehidupan manusia tertuang pada Sawah Impian melalui metafora yang dilukiskan dengan romantis. Sebuah harapan baru lahir layaknya benih yang tertanam.
Melalui liriknya, Banikata mengilustrasikan harapan manusia serupa dengan cahaya yang menyinari perjalanan padi. Bagaimana asa menjadi tumbuh, berkembang dan merekah selama ada sinar yang menemaninya.
Dalam Sawah Impian, padi dilukiskan sebagai simbol harapan yang hadir sebagai pengingat bagi Banikata serta pendengarnya untuk menumbuhkan serta menghidupi mimpi di tengah kehidupan.
Di balik proses pengerjaannya, Banikata menulis Sawah Impian dengan tetap mengacu kepada intisari dari lagu tersebut, serta turut menggandeng Raditya Joko Bramantyo (Shinjoko) sebagai produser untuk meracik lagu ini.
Banikata seolah membawa pendengar untuk berjalan, berlari dan melompat ikut bermain dengan desiran angin. Dinamika baru yang kita rasakan ini lahir dari perpaduan unsur nada melodi yang manis dalam setiap bagan instrumennya.
Peleburan dari soft-pop, ballad, dan sweet-pop menjadi sentuhan khas Banikata dalam bermusik yang memberi rasa baru pada Sawah Impian.
Seperti judulnya, Sawah Impian menjadi lukisan tentang sejuta harapan yang tertanam dan terus bertumbuh. Di tengah hidup yang penuh ekspektasi, bagaimana mengasihi harapan agar terus tumbuh?
“Pertanyaan ini terangkum dalam alunan Sawah Impian yang kini sudah bisa didengarkan di seluruh layanan digital streaming platform,” ujar Banikata. (RMID)
Discussion about this post