Pemkab Serang berencana membangun Pusat Kajian Kitab Kuning, yang fokus pada karya intelektual
Syeikh Nawawi Albantani. “Kita ingin, jika bicara kitab kuning, di mana pun rujukannya ke Kabupaten
Serang. Namun rencana kami harus diperkuat oleh semangat masyarakat juga,” ujarnya.
Wakil Rektor UGM Bidang Pendidikan, Profesor Wening Udasmoro mengatakan, pihaknya siap
mengaplikasikan berbagai keilmuan dan teknologi tepat guna yang dimiliki civitas akademika UGM
untuk masyarakat. “Semua bergerak bersama. Setiap masyarakat berbeda persoalannya berbeda
pandangannya, jadi mahasiswa KKN turun ke setiap daerah termasuk Kabupaten Serang,” ujarnya.
Ia mengapresiasi seni budaya Kabupaten Serang terutama Silat Kaserangan. “Pencak silat, debus dan
sebagainya, itu memang sudah selayaknya untuk diangkat tidak hanya di tingkat lokal dan nasional
tetap juga internasional. Itu akan mendukung ke depannya wisata religi yang sedang di gagas oleh
Bupati Serang dan jajaran,” ujar pengurus IPSI bidang kelembagaan ini.
Wiyonarko, Ketua Tim Kerja Wilayah Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat Kementerian Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif mengatakan, dalam mengembangkan wisata religi, masyarakatnya harus
bangkit dan kelompok sadar wisata (Pokdarwis) bergerak.
“Apalagi setiap tahun ada haul Syeikh Nawawi Al-Bantani, itu sangat bagus untuk pengembangan
wisata religi di Tanara. Semua harus saling mendukung, tidak bisa berjalan sendiri-sendiri,” ujarnya.
(AZM)
Discussion about this post