Lalu, saat menjadi pembicara di Rakernas XVI Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) di Makassar, Kamis (13/7). Prabowo memuji Jokowi yang fokus membangun Indonesia timur. Menurutnya, Jokowi merupakan presiden yang paling sering berkunjung ke Papua.
Bukan hanya di depan masyarakat, Prabowo juga tak segan memuji Jokowi di acara Gerindra, Minggu (9/7). Saat itu dia memuji Jokowi yang mampu mengeluarkan Indonesia dari krisis ekonomi global.
Puja-puji Prabowo ke Jokowi ini membuat senang politisi senior PDIP Hendrawan Supratikno. Menurutnya, dengan banyaknya pujian ini, menandakan kepemimpinan Jokowi selama dua periode berhasil.
“Tak ada masalah dengan memuji. Apalagi bila itu didasarkan atas cetusan hati nurani dan kalkulasi akali. Pujian selalu mendatangkan efek positif dan menyenangkan,” ucap Hendrawan, tadi malam.
Namun, dia juga menangkap, ada tujuan politis dari puja-puji Prabowo. Sebab, Prabowo merupakan bakal Capres yang butuh banyak suara.
“Tujuannya jelas, untuk membuat senang yang dipuji. Apalagi bila yang dipuji diharapkan ikut memberi nilai tambah atau menaikkan ‘harga saham’ yang memuji,” ucap anggota Komisi XI DPR itu.
Betulkah pujian Prabowo bertujuan politis? Direktur Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno mengatakan, sejak awal Prabowo ingin menunjukkan loyalitas dan totalitasnya sebagai Menteri Pertahanan kepada Presiden.
“Tidak mengherankan kalau di berbagai event, Prabowo puja-puji Jokowi setinggi langit. Ini menunjukkan bahwa Prabowo tegak lurus ke Jokowi. Nggak ada bantahan apa pun soal ini,” ulas Adi, tadi malam.
Menariknya, Prabowo yang tak bosan puja-puji Jokowi ini mendapat respons positif secara politik. Prabowo, yang awalnya sempat menjadi rival, justru menunjukkan kesungguhannya membantu Jokowi menyukseskan pemerintahannya. Ketika menunjukkan totalitas dan loyalitasnya, perlahan Prabowo mendapat simpati dari pendukung Jokowi.
“Pastinya ini dikaitkan, Prabowo berharap Jokowi mendukung dirinya. Kan itu yang sebenarnya menjadi perdebatan di publik. Persoalan Jokowi akan total atau tidak mendukung, tentu hanya Jokowi dan Tuhan yang tahu,” pungkasnya.
Discussion about this post