IRLANDIA, BANPOS – Presiden Irlandia Michael D Higgins turut berduka cita, atas meninggalnya penyanyi dan penulis lagu beken Sinead O’Connor (56).
Higgins memuji keotentikan yang dimiliki O’Connor. Serta suaranya yang indah dan unik.
“Irlandia kehilangan salah satu komposer, penulis lagu, dan penyanyi terhebat dan paling berbakat dalam beberapa dekade terakhir. Seseorang yang memiliki bakat unik dan extraordinary connection dengan penggemarnya. Mereka semua memiliki cinta dan kehangatan untuk O’Connor,” tutur D’Higgins, seperti dilansir BBC, Kamis (27/7).
Perdana Menteri Irlandia (Taoiseach) Leo Varadkar juga menyampaikan belasungkawa.
“Musiknya dicintai di seluruh dunia. Bakatnya tak tertandingi,” ujar Varadkar.
O’Connor lahir di Glenageary, Dublin pada 8 Desember 1966, dengan nama Sinead Marie Bernadette O’Connor.
Masa lalunya, terhitung suram. Keluarga berantakan, ayah ibu bercerai. O’connor yang memilih ikut ayahnya, bahkan pernah dikarantina di An Grianan Training Centre, tempat khusus mendidik anak perempuan yang dianggap tidak bermoral.
Hingga suatu hari, seorang biarawati membelikannya gitar, dan menjodohkannya dengan guru musik.
Titik ini, menjadi awal perjalanan karier O’Connor. Album perdananya, The Lion And The Cobra pada tahun 1987, tembus Top 40 di Inggris dan Amerika Serikat (AS).
Album keduanya, I Do Not Want What I Have Not Got, sukses berat. Laris manis tujuh juta kopi di seluruh dunia.
Single utama album ini: Nothing Compares 2 U, dinobatkan sebagai single dunia nomor satu pada tahun 1990, oleh Billboard Music Awards.
Tahun 1991, O’Connor dinobatkan sebagai Artist of The Year oleh majalah Rolling Stone. Dia membawa pulang Brit Award, untuk artis solo wanita internasional.
Bikin Ulah
Tahun 1992, O’Connor bikin ulah. Dia merobek gambar Paus Yohanes Paulus II di acara TV AS Saturday Night Live, usai menyanyikan lirik evil dalam lagu War milik Bob Marley. Sebagai bentuk protes terhadap kasus kekerasan pada anak, yang banyak dilakukan gereja Katolik AS di era 1990-an.
Discussion about this post