Kemenkes pun memberikan obat antivirus tenofovir disoproxil fumarate kepada ibu hamil, yang terdiagnosis hepatitis B.
Pemberian obat antivirus yang dilakukan sejak 2022, kini tengah dilakukan di 180 fasilitas kesehatan di 34 kabupaten/kota di 17 provinsi.
“Ini sudah bertahap. Nanti, akan kita tambah wilayah untuk pemberian antivirus tenofovir disoproxil fumarate. Harapan kami, tahun 2029, semua kabupaten/kota dapat memberikan obat antivirus tersebut kepada ibu hamil,” jelas Imran.
Negara Pionir
Ketua Komite Ahli Hepatitis Prof. David Handojo Muljono, MD, PhD mengungkapkan, pada 2020, WHO sudah mengeluarkan resolusi bahwa hepatitis adalah prioritas penanganan dunia.
Di Indonesia, berdasarkan Riskesdas 2013, sebanyak 18 juta orang Indonesia terdeteksi mengidap hepatitis B.
“Ibu hamil di Indonesia yang jumlahnya 3,2 juta orang, bisa dites hepatitis. Ini suatu prestasi. Karena hingga saat ini, hanya Indonesia yang bisa melakukan pemeriksaan 3,2 juta ibu hamil secara gratis,” ujar David.
Dia bilang, Indonesia merupakan negara pionir di Asia, yang memberikan tenofovir disoproxil fumarate kepada ibu hamil.
David mengimbau masyarakat, untuk lebih aktif terlibat dalam kampanye kesadaran penyakit hepatitis.
“Mari kita berbagi informasi yang benar tentang pencegahan hepatitis. Permasalahan hepatitis di Indonesia perlu menjadi perhatian bagi kita semua. Peran aktif dari setiap individu, sesuai dengan potensi masing-masing, sangat diperlukan,” ajaknya. (RMID)
Discussion about this post