JAKARTA,BANPOS – Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan dr. Imran Pambudi, MPHM menyampaikan fakta tingginya prevalensi penyakit hepatitis B di Indonesia. Sebagian besar kasus ditularkan oleh ibu hamil (bumil) yang terinfeksi, kepada janin yang dikandungnya.
Penularan ini, memungkinkan terjadinya hepatitis B kronis.
Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Tahun 2013, prevalensi hepatitis B (HBsAg) secara umum mencapai 7,1 persen atau setara 18 juta penduduk Indonesia.
Secara umum, penyakit hepatitis menimbulkan gejala demam, sakit kepala, lemah, lesu, kuning, urin gelap, muntah-muntah, dan nyeri di sisi kanan perut.
“Bayi yang terinfeksi virus hepatitis B memiliki risiko lebih dari 90 – 95 persen, berkembang menjadi hepatitis B kronis. Yang terinfeksi setelah usia 5 tahun, jarang mengalami infeksi kronis,” jelas Imran dalam konferensi pers Hari Hepatitis Sedunia, Rabu (26/7).
“Transmisi vertikal atau dari orang tua ke anak, berkontribusi sekitar 50 persen dari beban penyakit hepatitis B secara global,” imbuhnya.
Itu sebabnya, Imran mengimbau bumil, agar segera tes hepatitis ke fasilitas kesehatan. Supaya bisa mencegah penularan hepatitis ke janin.
Sejauh ini, pemerintah telah melakukan berbagai upaya pencegahan terhadap bumil. Antara lain, melalui tes hepatitis dan vaksinasi. Serta penerapan pola hidup bersih dan sehat (PHBS).
“Pemerintah memberikan vaksin hepatitis B kepada ibu hamil untuk meningkatkan kekebalan, melakukan pencegahan penularan hepatitis B dari ibu ke anak, notifikasi pasangan sebelum mempunyai anak, dan melakukan uji saring infeksi menular lewat transfusi darah, serta penerapan kewaspadaan standar,” papar Imran.
Selain itu, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga telah memberikan vaksin hepatitis B dosis 1 pada bayi baru lahir usia 0 atau kurang dari 24 jam. Dilanjutkan dengan vaksinasi hepatitis B dosis selanjutnya, sesuai Program Imunisasi Nasional.
Pemeriksaan hepatitis B pada semua ibu hamil, juga digencarkan. Tahun 2022, pemeriksaan hepatitis B dilakukan kepada ibu hamil di 489 kabupaten/kota. Jumlah yang diperiksa melebihi 3,2 juta orang.
Discussion about this post