Poin penting berikutnya adalah, meningkatnya generasi cemas bukan generasi emas. YLKI menegaskan bahwa kelemahan dalam regulasi pengendalian tembakau akan berdampak signifikan pada generasi muda dan kualitas bonus demografi pada tahun 2045.
Anak-anak yang terpengaruh oleh maraknya iklan dan promosi produk tembakau dapat menghadapi berbagai masalah kesehatan di masa depan.
“Dengan masifnya prevalensi merokok pada anak akan melahirkan ‘generasi cemas’, bukan generasi emas, sebagaimana diklaim oleh pemerintah,” tudingnya.
Selain itu YLKI menduga ada intervensi dari industri rokok. YLKI menduga bahwa intervensi dari industri rokok dapat menjadi salah satu penyebab lemahnya regulasi dalam UU Kesehatan.
“Ini hal yang lazim, industri rokok akan memandulkan substansi sebuah regulasi yang bertujuan pengendalian konsumsi. Kalau perlu industri rokok akan membatalkan (delete) suatu regulasi,” ‘sesalnya. (PBN/RMID)
Discussion about this post