Nisan menerangkan, penyebaran ideologi intoleransi, radikalisme, dan terorisme lebih membumi dibandingkan dari komunisme. Pasalnya, radikalisme dan terorisme menawarkan bahagia dunia dan akhirat dengan mati syahid karena akan masuk surga dan bertemu 70 bidadari. Sedangkan ajaran komunisme hanya menawarkan kebahagian dunia.
“Mereka membajak agama melalui ayat-ayat kitab suci, seolah-olah itu perjuangan jihad dan menghalalkan kekerasan. Mereka sering menyalah tafsirkan masalah agama untuk kepentingan meradikalisasi masyarakat. Untuk itu, dai dan daiyah perlu memberikan pencerahan dengan islam moderat wasathiyah dan islam rahmatan lil alamin,” paparnya.
Pada hakekatnya, lanjut Nisan, dakwah bertujuan mengajak dan mendorong untuk berbuat kebaikan. Karena itu, dakwah harus dengan cara santun dan baik agar mampu merebut hati rakyat agar selalu konsisten.
“Jangan ada dai dan daiyah dalam dakwah itu memprovokasi, mengadu domba, menjelekkan Pemerintah yang ujungnya selesai pengajian, masyarakat malah hatinya panas, dan ingin berbuat melawan Pemerintah. Jadi peran dai daiyah sangat besar sekali, karena langsung bersentuhan dengan masyarakat dan kelompok di wilayahnya,” ungkap mantan Komandan Pusat Kesenjataan Artileri Pertahanan Udara TNI AD ini.
Ia yakin, tidak ada satu agama yang mengajarkan boleh menyakiti, membuat keonaran, menghalalkan segala cara. Menurutnya, di Indonesia negara yang harus beragama, tapi bukan negara agama. “Kita harus harmoni dalam kebhinekaan. Kita boleh berbeda tapi kita bersaudara,” imbuh Nisan.
Karena itu, BNPT bersama Kemenag, MUI, serta ormas Islam, penting untuk bekerja sama dan bersinergi dalam meningkatkan kompetensi dai dan daiyah dalam mencegah paham intoleran, radikalisme dan terorisme. Pasalnya, orang jadi teroris tidak ujug-ujug. Pertama intoleran dengan bersikap inklusif. Lalu meningkat jadi radikal. Terakhir menjadi teroris dengan melakukan amaliah.
Imam Besar Masjid Istiqlal Prof KH Nasaruddin Umar memberikan apresiasi tinggi atas penyelenggaraan Sarasehan Dai dan Daiyah Sulawesi Selatan (Sulsel) ini. Menurutnya, ini upaya yang sangat bagus dilakukan BNPT dalam memperkuat upaya pencegahan intoleransi, radikalisme, dan terorisme.
Discussion about this post