“Kegiatan gertam ini dilaksanakan di areal sawah seluas 35 hektare dari total areal sawah di Desa Cimanuk seluas 143 hektare dan Kecamatan Cimanuk seluas 1.482 hektare dan rata-rata produktivitas padi di Kecamatan Cimanuk sebesar 6,2 ton per hektare,” terangnya.
Dijelaskannya, secara keseluruhan luas areal sawah di Kabupaten Pandeglang kurang lebih mencapai 52.640 hektare, dan pada tahun 2023 telah mendapat bantuan pengembangan komoditas padi dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi seluas 12.510 hektare.
“Kami siap menjadi lumbung pangan nasional pak menteri, dari Pandeglang untuk Indonesia,” ungkapnya.
Sementara itu, Pj Gubernur Banten Al Muktabar mengatakan bahwa, secara umum petani di Provinsi Banten siap untuk melaksanakan program ketahan pangan dalam upaya antisipasi terjadinya El Nino di Indonesia.
Hanya saja, masih ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, seperti soal ketersediaan pupuk dan juga alat penunjang pertanian seperti traktor.
“Minggu ini kita sudah mendesain program. Secara umum bahwa kita sebenarnya ready ya, bagi petani kita itu semuanya siap. Tinggal nanti umpannya kebutuhan traktor, kemudian juga pupuk, bibit. Tadi pak menteri juga menyampaikan bibit yang paling menentukan dengan segala tata usaha tani lainnya,” jelas Al Muktabar.
Dianggap sebagai salah satu daerah dengan potensi yang besar di sektor pertanian, Al Muktabar sesumbar mampu memenuhi permintaan kebutuhan padi nasional, sesuai yang diminta oleh pemerintah pusat, berapapun jumlahnya.
“Kita seoptimal mungkin. Berapa pak menteri mau, kita akan siapkan,” tegasnya.(MG-01/DHE/PBN)
Discussion about this post