Menurutnya, para pelaku match fixing tidak pantas berada dalam dunia olahraga yang menjunjung tinggi sportivitas dan hanya akan mengotori sepak bola Indonesia.
“Memang seharusnya hukuman berat dijatuhkan buat para pelaku match fixing. Siapa pun yang terlibat jangan lagi diberi kesempatan terlihat di sepak bola. Kita nggak butuh orang-orang seperti itu,” ujar Kesit, kemarin.
Menurutnya, bila PSSI tegas, maka akan timbulkan efek jera bagi lingkaran mafia bola. Para mafia bola itu, kata dia, akan berpikir ribuan kali jika masih berupaya untuk cawe-cawe di kejuaraan Liga 1 dan 2.
Terpenting, lanjut dia, tindakan menghukum para mafia bola tidak boleh pandang bulu.
Mulai tingkatan paling atas sampai bawah, semua harus diberikan hukuman supaya industri sepak bola Indonesia bersih dan berprestasi.
“Termasuk jika ada pengurus PSSI atau pengurus klub yang terlibat. Ketum PSSI juga harus tegas, jangan hanya sekadar lips service,” tuturnya.
Kesit juga menyarankan, jika terbukti ada oknum yang terlibat, para pelaku tindak hanya dijauhkan dari sepak bola tapi juga diberikan sanksi pidana sesuai dengan tingkat pelanggarannya. “Hukuman organisasi dan juga pidana harus sejalan,” pungkasnya. (RMID)
Discussion about this post