“Kami telah menunjukkan kekuatan mental yang mengesankan. Tim saya membuat saya terpesona. Di level ini yang terpenting adalah menang dan kami telah melakukannya,” ujar pesepak bola 26 tahun itu.
Meski baru tiga edisi bergulir, Rodri mengaku tetap bahagia dapat membawa timnas yang kini dilatih Luis de la Fuente itu memenangkan Nations League.
“Kami menghargai turnamen ini sebagai sesuatu yang sangat sulit untuk dimenangkan. Kami telah mengalahkan tim-tim hebat dan kami sangat bahagia,” ucap Rodri.
Sementara, pelatih tim nasional Kroasi Zlatko Dalic mengaku bangga dengan capaian timnya meski harus kalah adu penalti dari Spanyol. Meski hanya menempati peringkat dua, Dalic menilai capaian ini merupakan capaian besar bagi timnas berjuluk Vatreni itu selama lima tahun terakhir.
Sejak 2018, Kroasia meraih tiga medali yaitu runner-up Piala Dunia 2018 Russia, peringkat ketiga Piala Dunia 2022 Qatar, dan tahun ini menjadi runner-up Nations League.
“Dalam lima tahun ini, kami mendapatkan hasil yang luar biasa dengan tiga medali. Maaf, setelah kalah di final, Anda kecewa dengan tempat kedua, tetapi konsistensi ini membuat saya bahagia, itu adalah hal yang besar,” kata pelatih 56 itu, dilansir dari laman resmi timnas Kroasia, Senin WIB.
“Jika seseorang membicarakan tiga medali Kroasia dalam sejarah, kami akan meragukannya karena tiga medali dalam lima tahun adalah masalah besar,” tambahnya.(ENK/ANT)
Discussion about this post