Pada libur lebaran Idul Adha tahun ini, Dispar menargetkan jumlah kunjungan wisatawan mencapai 3,5 juta orang yang datang berwisata di Provinsi Banten.
”Di targetkan di libur panjang ini dan hari raya Idul Adha ada 3,5 juta para wisatawan yang berkunjung, baik wisatawan mancanegara, nusantara, dan lokal,” katanya.
Di samping itu, kendati tingkat wisatawan dan perputaran uang di Provinsi Banten mengalami peningkatan, sayangnya sumbangsihnya terhadap Pendapatan Daerah belum begitu optimal.
Al Hamidi menjelaskan mengapa pariwisata di Provinsi Banten belum bisa memberikan sumbangsih yang optimal terhadap Pendapatan Daerah, hal itu disebabkan oleh belum adanya Unit Pelaksana Teknis yang mengatur perihal pengelolaan sumber pendapatan.
”Memang kalau pak Pj Gubernur mengarahkan kepada saya, Provinsi Banten gak usah ada target misalkan berapa PAD nya, dengan majunya kabupaten/kota sama provinsi juga akan maju. Jadi kita tidak ada target pak. Di Dinas Pariwisata sendiri, saya belum ada UPT Pariwisata belum juga ada pengelolaan sumber pendapatannya dari distribusi, belum ada juga,” tuturnya.
Selain itu penyebab lainnya adalah belum adanya Peraturan Daerah (Perda) yang mengatur retribusi terhadap tempat pariwisata tersebut.
”Di sisi lain pemerintah daerah belum mempunyai Peraturan Daerah (Perda) yang mengatur retribusi untuk pajak atau retribusi masuk ke tempat objek wisata, seperti itu. Itukan harus ditetapkan oleh pemerintah daerah,” ujarnya.
Ditambah lagi, Al Hamidi menjelaskan bahwa target dari Pemprov Banten adalah bukan pada besaran kontiribusi pariwisata terhadap pendapatan daerah, melainkan penataan pariwisata yang dapat mendorong para wisatawan berkunjung ke Banten.
”Karena pak Gubernur bukan menargetkan retribusinya, tetapi penataan mendorong bagaimana berwisata di Banten ini berkembang maju di bawah Dinas Pariwisata,” tandasnya. (MG-01/AZM)
Discussion about this post