“Kami kalah di fokus dan konsistensi. Kami kurang tahan, terutama dari tengah pertandingan hingga akhir. Pada awalnya sudah berjalan baik. Sudah bisa unggul malah bisa dikejar,” kata Fikri.
“Lawan kami akui lebih unggul dan bermain lebih rapi. Kami sebenarnya bisa bermain cukup baik. Hanya kalah siap. Bola-bola kecil lawan, lebih berani.”
“Setelah kalah, kami akan fokus ke Indonesia Open. Latihan dan persiapan yang lebih baik. Kami akan berusaha revans saat ketemu di babak pertama Indonesia Open nanti,” tutup Fikri.
Pada laga lain, terus ditekan sejak gim awal, tunggal putri terbaik Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung harus terhenti di babak 16 besar di Singapore Open 2023. Berlaga di Lapangan 1 Singapore Indoor, Stadium Gregoria harus mengakui ketangguhan dari tunggal putri Taiwan, Tai Tzu Ying lewat dua gim langsung selama 32 menit. Jorji takluk secara straight game dengan skor 10-21 dan 19-21.
“Saya kurang puas dengan penampilan hari ini, terutama di gim pertama. Lawan bisa mengontrol keadaan. Saya merasa tidak nyaman. Gim pertama saya tidak bisa langsung in. Saya masih mencari-cari pola. Apalagi, Tai Tzu Ying juga bukan lawan yang mudah. Dari awal lawan terus menekan saya,” kata Jorji kepada humas PBSI.
Gregoria harsu mengakui Tai Tzu Ying, peringkat 3 dunia 0 dalam rekor pertemuan menjadi 8-0. Setelah tersingkir, juara Spain Masters 2023 tersebut akan mempersiapkan diri menghadapi Indonesia Open 2023 pada pekan depan.
“Hasil ini memang tidak lebih bagus dibanding tahun lalu. Saya tahun lalu di sini bisa masuk ke perempatfinal. Yang kurang-kurang harus diperbaiki lagi,” kata Jorji.
“Evaluasinya, saat masuk lapangan saya harus bisa main baik di gim pembuka. Harus bisa lebih siap lagi. Selain itu, saya harus bisa beradaptasi dengan kondisi-kondisi yang tidak bisa diperkirakan sebelumnya,” tutupnya.(ENK/RMID)
Discussion about this post