SEKOLAH Menengah Pertama (SMP) Negeri 24 Kota Tangerang pada Selasa (30/5), menggelar panen karya. Kegiatan yang diadakan di halaman sekolah ini merupakan implementasi proyek penguatan profil pelajar Pancasila.
Dalam panen karya ini, sekolah menampilkan berbagai karya dan kreasi siswa yang berkaitan dengan keragaman budaya seperti fashion show pakaian adat nusantara, lagu dan tari daerah yang mewakili seluruh pulau di Indonesia. Mulai dari perwakilan Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Ambon hingga Papua.
Selain mengangkat kebudayaan, sekolah juga menampilkan kewirausahaan yakni bazar. Namun yang berbeda dalam bazar ini peserta juga menampilkan khazanah kuliner tradional Indonesia. Ada minuman Selendang Mayang dari Betawi, Papeda dari Maluku, es pisang hijau khas Makassar dan lain sebagainya. Tak heran, stan makanan tradisional ini ramai diserbu pembeli yang tak lain tentu saja teman-teman mereka.
“Untuk temanya adalah Indahnya Negeri, yakni Kebhinnekaan,” ujar Kepala SMP Negeri 24 Kota Tangerang, Bustami, kepada awak media saat ditemui di sela-sela kegiatan yakni di Jalan Sunan Giri No.44, Pondok Bahar, Kecamatan Karang Tengah, Kota Tangerang.
Bustami menyatakan, SMP Negeri 24 Tangerang sengaja memilih pelestarian budaya lantaran seni budaya tidak lain merupakan bagian dari Kurikulum Merdeka.
“Ini berbeda dengan kurikulum sebelumnya, biasanya dulu kita laksanakan pensi. Dan pensi itu biasa kita lakukan di akhir semester ganjil, yakni pas pelaksanaan kegiatan ulang tahun SMP,” katanya.
Tapi lantaran ini merupakan bagian dari Kurikulum Merdeka, maka kini seni budaya manjadi bagian terpenting dalam pelaksanaan program P5 (Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila).
“Untuk pesertanya merupakan kelas VII. Kita adakan baru tahun ini, karena kami kan bukan sekolah penggerak, tapi IKM (Implementasi Kurikulum Merdeka) yang pada waktu kemarin kami ambil mandiri belajar,” katanya.
Untuk ke depan, Bustami mengatakan bahwa kegiatan ini akan terus dilaksanakan, khususnya bagi kelas VII baru. Tapi bagi kelas IX sekolah masih menggunakan Kurikulum 2013. “Harapan kami ke depan anak-anak bisa mempunyai kreasi dan inovasi semakin banyak,” terangnya. (DZH/BNN)
Discussion about this post