Head of Sharia Sales Management PT Bank Jago Tbk, Roy Iskandar, berharap seluruh rangkaian kegiatan tersebut dapat menumbuhkan kesadaran dan literasi atas pengelolaan keuangan berbasis syariah di kalangan perempuan pemilik usaha mikro.
“Dengan fitur yang setara dengan perbankan konvensional, Jago Syariah hadir untuk menawarkan solusi keuangan digital yang fokus pada kehidupan sehari-hari dengan berdasarkan prinsip syariah (sharia life-centric digital financial solution),” ujarnya.
Ia menyampaikan, kegiatan yang diadakan melalui kolaborasi dengan AMAAN di Bandung dan Serang merupakan salah satu upaya Bank Jago yang berkesinambungan untuk melakukan edukasi dan sosialisasi mengenai manfaat keuangan syariah dan Jago Syariah ke berbagai komunitas.
“Dengan adanya kegiatan semacam ini, kami berharap para pengusaha mikro dapat lebih berdaya dan mampu mengembangkan diri dan keluarga mereka,” terangnya.
Sebagai mitra strategis AMAAN, Jago Syariah mengajak komunitas perempuan pengusaha mikro dan masyarakat untuk menyambut bulan suci Ramadhan dengan ‘meneruskan kebaikan’. Jago Syariah mendorong nasabah untuk mengelola keuangan dengan baik secara syariah dan menunaikan niat baik.
Hal ini dapat terlaksana melalui fitur Kantong di Jago Syariah. Tiap Kantong memiliki nomor rekening masing-masing yang akan memudahkan nasabah untuk mengelola satu akun bank untuk mengelola berbagai kebutuhan usahanya dan hari-harinya.
“Kantong sifatnya kolaboratif, bisa digunakan bersama dengan keluarga dan orang terdekat. Nasabah dapat membuat kantong bersama untuk berbagai keperluan, contohnya mudik bareng dan kurban saat Idul Adha. Dengan Akad Wadiah dan Mudharabah, nasabah Jago Syariah dapat menempatkan dana di 60 kantong untuk berbagai kebutuhan,” tandasnya.
CEO AMAAN, Ratih Rachmawaty, mengatakan bahwa sebagai sebuah platform digital untuk layanan keuangan dan non-keuangan syariah, AMAAN memiliki aspirasi memberdayakan jutaan perempuan pengusaha mikro dan keluarga mereka.
“Para perempuan pengusaha mikro seringkali menghadapi berbagai tantangan, mulai dari keterbatasan terhadap permodalan, akses pengetahuan, hingga akses pasar,” ujarnya.
Discussion about this post