“Tapi untuk memberi tahu Anda bahwa absennya Ney adalah sesuatu yang sepele? Tidak!” imbuhnya.
Absennya Neymar bakal menjadi kali ke-2 bagi PSG saat Bayern, dengan kondisi trio MNM tak komplet. Pada leg pertama, PSG juga harus menurunkan Mbappe pada separuh akhir laga, lantaran saat itu ia baru pulih dari cedera.
Pelatih Bayern Munchen, Julian Nagelsmann menilai situasi seperti itu menjadi salah satu kesulitan bagi PSG untuk membongkar pertahanan timnya. Ketika bermain tanpa Mbappe, Les Parisiens hanya melepaskan 1 tembakan tidak tepat sasaran pada babak pertama.
“Di leg 1, mereka tanpa Kylian Mbappé di awal, yang sedikit memengaruhi rencana pertandingan mereka. Ketika dia (Mbappe) masuk, mereka mulai bermain dengan cara yang berbeda,” papar Nagelsmann dikutip dari laman klub, Senin (6/3/2023).
Di satu sisi, Nagelsmann lebih menghendaki tim lawan tampil menyerang dengan intensitas lebih tinggi ketimbang saat leg 1. Ia menilai, situasi bertahan yang mungkin diterapkan PSG, justru bisa mengancam timnya lewat skema serangan balik.
“Baik kami dan PSG memiliki kecepatan serangan yang luar biasa. Kami ingin menyerang mereka saat mereka menguasai bola, dan hadir secara fisik sejak menit pertama. Apa yang kami butuhkan di leg kedua adalah mencegah mereka menggunakan kecepatan mereka,” paparnya.
Sementara itu, Bayern Munchen punya rekor di Liga Champion musim ini dengan tujuh kemenangan beruntun, alias menyapu bersih semua laga. Situasi juga menguntungkan The Bavarians yang punya rekor lolos 20 kali, dari 22 kali keunggulan leg 1.
Bayern baru sekali tersingkir dari UCL usai unggul agregat lebih dulu di kandang lawan, dari total 10 kali unggul di laga away. Di sisi lain, PSG juga punya rekor bagus dalam perjumpaan terakhir kontra Bayern di Allianz Arena.
Pada musim 2020/2021 lalu di babak perempat final, PSG mampu menang di markas Bayern lewat skor 2-3, sekaligus meloloskan PSG via keunggulan gol tandang.(ENK/NET)
Discussion about this post