SERANG, BANPOS – Peristiwa tenggelamnya siswa SDN Curug Barang, Desa Mancak bernama Ibnu SM (10) di bekas galian pasir yang diketahui sudah ditutup oleh dinas terkait menyisakan pilu yang mendalam, khususnya bagi orang tua korban. Musibah ini juga menggerakkan sejumlah pihak, warga, petugas Polsek Mancak, Koramil Mancak dan para relawan PMI, serta para guru, mereka memberikan rasa empati bagi Endri Handoko, ayah dari korban.
Sejak tersiar kabar tenggelamnya siswa kelas 3 SDN Curug Barang, baik warga sekitar dan para pihak lainnya datang ke rumah duka. Dari para pihak dan ratusan warga datang bertakziyah atau berbelasungkawa, mereka menyampaikan rasa duka di rumah Endri Handoko di Kampung Curug Barang RT 09/03, Desa dan Kecamatan Mancak, Kabupaten Serang.
Nampak dari para pelayat, ada sosok Kapolsek Mancak, Polres Cilegon Iptu Asep Gundara bersama sejumlah jajarannya. Ia dibantu anggota, langsung sigap melakukan evakuasi korban tenggelam.
Namun tak ayal umur putra kedua dari Endri Handoko itu tak tertolong lagi. Langkah evakuasi dilakukan di lokasi kejadian yaitu area bekas galian pasir yang sudah ditutup oleh Tim Gabungan dari Dinas Pertambangan dan Mineral Prov Banten dan Gabungan SatPol PP Provinsi serta SatPol PP Kabupaten Serang.
Seusai evakuasi, Iptu Asep Gundara dan anggota memasang garis polisi di area tersebut dan berkoordinasi dengan Inavis Polres Cilegon. Sejak datang ke lokasi tempat kejadian perkara (TKP), mantan Kanit III Tipikor Reskrim Polres Cilegon ini juga bertakziah ke kediaman korban.
Bersama anggotanya, setidaknya 5 jam lebih, tak beranjak dari rumah duka. Sejak korban dimandikan dan dikafani, Asep Gundara tetap menunggu, ia hadir untuk warganya yang terkena musibah.
Sekitar pukul 16.00 WIB usai salat Asar, Asep Gundara pun turut menunaikan shalat jenazah bersama tokoh masyarakat dan warga sekitar di masjid setempat. Ia pun nampak tak sungkan membopong jenazah saat akan dimandikan, juga tak sungkan menggotong korban menuju masjid untuk disholatkan, kemudian ia beserta anggota turut mengiringi hingga ke tempat pemakaman.
Terkait peristiwa tenggelamnya korban, Asep menjelaskan bahwa kronologis kejadiannya terjadi pada Kamis (2/3) sekitar pukul 10.30 WIB, setelah pulang sekolah korban beserta 5 orang temannya bermain ke eks area galian tambang pasir yang berlokasi di Kampung Curug Barang, Desa Mancak, Kecamatan Mancak, Kabupaten Serang.
Ia menyampaikan, korban beserta temannya berenang di kubangan bekas galian dengan kedalaman kurang lebih tiga meter. Akan tetapi, dikarenakan korban kurang bisa berenang, mengakibatkan siswa SDN Curug Barang itu tenggelam.
Atas peristiwa itu, Asep mengimbau kepada seluruh orang tua untuk memberikan penjelasan kepada putra putrinya untuk tidak melakukan atau berenang di bekas kubangan atau galian tambang pasir.
“Karena hal itu sangat berbahaya, terlebih tidak ada pengawasan,” ungkapnya. (BAR/MUF/AZM)
Discussion about this post