JAKARTA, BANPOS - Anggota Komisi X DPR Lestari Moerdijat prihatin atas kegagalan puluhan ribu siswa mengikuti seleksi jalur prestasi mahasiswa baru. Hal ini karena ketidakmampuan pihak sekolah memenuhi tenggat waktu pendaftaran. Hingga pendaftaran ditutup, sekolah belum memasukkan nilai yang dipersyaratkan. “Seharusnya ada upaya serius untuk memperbaiki mekanisme dan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) di setiap seko¬lah,” ujar Lestari dalam keterangannya, kemarin. Padahal, kata Lestari, tim Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) te¬lah memberikan waktu selama 1 bulan, yakni 9 Januari sampai dengan 9 Februari 2023, untuk pendaftaran tersebut. Temuan tersebut ditengarai terjadi kar¬ena adanya keterbatasan ke-mampuan dan pemahaman pihak sekolah. “Temuan tersebut harus segera dicarikan solusi agar peris¬tiwa serupa tidak berulang pada tahun-tahun mendatang,” ujar Rerie-sapaan akrabnya. Wakil Ketua MPR ini mengingatkan, pendaftaran SNPMB dan Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) merupakan agenda rutin tahunan. Seharusnya pihak sekoloah mengantisipasi berbagai kendala sejak jauh-jauh hari. Rerie meminta pihak sekolahmengambil peran proaktif mempelajari sistem pendaftaran SNPMB dan SNBP sejak dini. “Bila menemui kendala, bisa meminta bantuan tim asistensi panitia,” saran anggota Majelis Tinggi Partai NasDem tersebut. Dia juga mendorong upaya penyempurnaan sistem pendaf¬taran jalur prestasi agar para pengelola sekolah lebih mudah memahaminya. “Di sisi lain, dari pengelola sekolah, juga harus meningkat¬kan kapasitasnya agar mampu menjalankan pendidikan dengan baik,” kata Rerie. Selain itu, Rerie juga meminta parapemangku kepentingan, baik di pusat maupun daerah, agar mewujudkan pendidik andal melalui berbagai program peningkatan kompetensi dan kesejahteraan. Sementara, Sekretaris Eksekutif SNPMB Bekti Cahyo Hidayanto mengatakan, sebanyak 3 ribu sekolah dengan 70 ribu-an siswa tidak bisa ikut Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP). “Umumnya, masalahnya karena (sekolah) terlambat memasukkan nilai ke sistem kami,” ujar Bekti, saat sosialisasi jalur penerimaan mahasiswa baru Universitas Padjadjaran (Unpad) secara daring, Jumat (10/2). Menurut Bekti, Tim SNPMB telah memberikan waktu se¬lama satu bulan, sejak 9 Januari hingga ditutup 9 Februari 2023 pukul 15.00 WIB. Tim meminta sekolah melakukan pengisian Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS), termasuk nilai rapor siswa yang layak mendaf¬tar untuk seleksi berdasarkan prestasi akademik itu. Tiga hari sebelum penutu¬pan, kata Bekti, jumlah sekolah yang mempermanenkan datan¬ya baru sepertiga. Sisanya atau dua pertiga sekolah, berusaha mengirimkan data permanen nilai rapor siswa menjelang tenggat hingga kesulitan mengakses sistem. “Semua sekolah berebutan mau mengisi padahal nilainya banyak,” kata dia. Alasan sekolah, menurut Bekti, karena mereka belum selesai mengisikan nilai siswa. Padahal, sekolah telah memberikan rapor siswa sejak dari se¬mester I hingga V yang berakhir pada Desember 2022. “Kok be¬lum jadi, masih buat nilai lagi,” kata dia dengan heran. Masalah seperti itu, kata Bekti, sering kali terjadi. Sekolah mem¬buat rapor lagi untuk seleksi masuk perguruan tinggi negeri. “Setiap tahun, selalu ada sekolah yang tidak bisa ikut mendaftar karena alasan serupa,” pungkasnya.(RMID)<!--nextpage-->
Discussion about this post