JAKARTA,BANPOS – Nilai tukar rupiah pagi ini dibuka melemah 0,05 persen ke level di Rp 15.174 per dolar AS dibandingkan penutupan kemarin di level Rp 15.167 per dolar AS.
Pergerakan mata uang di kawasan Asia terpantau mayoritas melemah terhadap dolar AS. Dolar Singapura minus 0,01 persen, peso Filipina melemah 0,19 persen, ringgit Malaysia anjlok 0,33 persen, won Korea Selatan melemah 0,47 persen, rupee India turun 0,05 persen, Yen Jepang menguat 0,40 persen, baht Thailand naik 0,07 persen dan yuan China naik 0,01 persen.
Indeks dolar AS terhadap mata uang saingannya naik 0,05 persen ke level 103,20. Sementara nilai tukar rupiah terhadap euro melemah 0,04 persen ke level Rp 16.276, terhadap poundsterling Inggris menguat 0,05 persen ke level Rp 18.441, dan terhadap dolar Australia menguat 0,34 persen ke level Rp 10.552.
Senior Analis DCFX, Lukman Leong mengatakan, nilai tukar rupiah diprediksi melemah setelah rilis data inflasi AS yang lebih tinggi dari perkiraan. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan indeks harga konsumen naik 0,5 persen secara bulanan (month to month/mtm) pada Januari kemarin. Sementara secara tahunan (yoy), inflasi berada di level 6,4 persen.
“Meskipun demikian, investor masih perlu menantikan data neraca perdagangan Indonesia yang diperkirakan kembali mengalami surplus,” katanya di Jakarta, Rabu (15/2).
Hal itu sambung Lukman, dapat sedikit mendukung rupiah, apalagi apabila surplus lebih besar dari perkiraan di kisaran 3 miliar dolar AS. Ia pun memproyeksi, nilai tukar rupiah bergerak di kisaran Rp 15.100 sampai Rp 15.250 per dolar AS sepanjang hari ini.(RMID)
Discussion about this post