JAKARTA, BANPOS – PT Adaro Energy Indonesia Tbk yang dikomandoi Garibaldi Thohir meneguhkan komitmen, untuk terus meningkatkan aspek Environmental, Social, and Governance (ESG) Rating.
Terlebih, pada tahun 2021 dan 2022, Adaro berhasil meraih predikat BBB dari lembaga pemeringkat Morgan Stanley Capital International (MSCI).
Peringkat tertinggi ESG MSCI untuk perusahaan logam dan pertambangan Indonesia ini, merupakan bentuk pengakuan atas komitmen dan kinerja Adaro terhadap aspek keberlanjutan terkait lingkungan, sosial, dan tata kelola.
ESG Rating menjadi rujukan banyak pihak seperti bank, lembaga peminjam, investor untuk mengambil berbagai keputusan penting.
“Kita sudah setara dengan tambang-tambang besar di dunia. Seperti BHP, Rio Tinto, dan Vale. Kita sudah sejajar,” kata General Manager HSE, Risk Management, and Crisis Team Leader PT Adaro Energy Indonesia Tbk, Rusdi Husin dalam sesi Leadership Talk Kompetisi Menulis Energi Baru Terbarukan dan Lingkungan Hidup/National, Energy, Climate and Sustainable Competition (NECSC) 2023 di Universitas Indonesia, Depok, Minggu (12/2).
Yang lebih membanggakan, berdasarkan rilis MSCI terbaru, emisi karbon Adaro dapat nilai bagus.
“Kami bersyukur. Biasanya, nilai emisi karbon kami jelek. Di bawah rata-rata industri. Tapi sekarang, bisa dilihat di web-nya MSCI, kita exactly ada di kategori industries average. Padahal, kita belum rilis net zero emission (NZE). Kalau kita rilis, saya punya keyakinan, Adaro bisa slightly above the industries,” papar Rusdi.
Dalam waktu dekat, Adaro akan meluncurkan roadmap perusahaan untuk mencapai NZE. Sejalan dengan beberapa proyek besar yang sedang ditangani oleh perusahaan, seperti smelter dan baterai.
“Kami sudah punya strategi untuk menggantikan sumber energi batu bara, dengan hidro dan panel surya. Jadi, kami bisa memproduksi alumina hijau dan baterai hijau,” ujar Rusdi.(RMID)
Discussion about this post