LEBAK, BANPOS – Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Kabupaten Lebak melalui UPTD Perbibitan melakukan panen perdana rumput berkualitas yakni rumput Pakchong di Kebun rumput Sukadaya, Cikulur, pada Kamis(12/1).
Kepala Disnakeswan Lebak, Rahmat Yuniar mengatakan, Rumput Pakchong merupakan jenis rumput hybrid yang pertama kali ditanam oleh Prof. Dr. Krailas di daerah Pak Chong, Thailand. Menurutnya, rumput tersebut merupakan salah satu rumput unik yang dimana tingginya dapat mencapai 5 meter.
“Rumput jenis ini memiliki kandungan nutrisi yang banyak, sehingga banyak dicari oleh peternak di manapun,” kata Rahmat kepada BANPOS.
Rahmat menjelaskan, kandungan protein rumput pakchong disebut lebih tinggi dari rumput taiwan dan rumput odot. Rumput pakchong mengandung 16,45 persen protein, rumput taiwan 13 persen, sedangkan rumput odot hanya 11,6 persen.
Lebih lanjut paparnya, pada kapasitas produksi, rumput pakchong juga lebih unggul daripada dua jenis rumput lainnya dimana memiliki kapasitas produksi 1500 ton per hektar dalam setahun. Berbeda dengan rumput taiwan yang hanya 400 ton dan rumput odot yang hanya mencapai 350 ton.
“Dengan begitu kita bisa melihat, bahwa rumput pakchong memiliki produktivitas tinggi dengan kualitas yang tinggi pula,” jelas Rahmat.
Ia menerangkan, rumput pakchong memiliki umur yang panjang, yaitu bisa tumbuh mencapai 9 tahun dan bisa dipanen setiap 40 sampai 50 hari. Uniknya, jenis rumput ini hanya perlu disiram seminggu sekali ketika berada di musim kemarau. Selain itu, rumput jenis ini juga tidak berduri sehingga akan memudahkan saat panen.
“Secara saintifik, rumput pakchong memiliki jenis spesies yang sama dengan napier taiwan dan napier india. Namun, di antara ketiga jenis tersebut, pakchong dianggap paling mampu menghasilkan pangan langsung untuk peternak dibanding dengan jenis rumput lain,” tandasnya. (CR-01/PBN)
Discussion about this post