SERANG, BANPOS – Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Kota Serang gagal membawa Kota Serang masuk tiga besar di MTQ XIX Banten Tahun 2022. Perhelatan MTQ yang dilaksanakan di Kecamatan Anyer, Kabupaten Serang, Kota Serang berakhir di urutan ke-4, setelah kalah bersaing dengan Kota Tangerang Selatan, Kabupaten Serang dan Kabupaten Tangerang sebagai Juara Umum.
Hal itu kemudian dijadikan evaluasi terkait dengan pembinaan Qari dan sertifikasi Dewan Hakim, agar dalam pelaksanaan MTQ Tingkat Kelurahan, Kecamatan dan Kota Serang memenuhi standar penilaian nasional. Evaluasi tersebut dilakukan melalui rapat kerja (Raker) LPTQ Kota Serang yang nantinya akan dijadikan sebagai bentuk tolak ukur program yang akan datang, agar LPTQ Kota Serang bisa melakukan kegiatan sesuai dengan fungsinya.
Walikota Serang, Syafrudin, meminta agar LPTQ Kota Serang terus berupaya meningkatkan kualitas masyarakat dalam membaca, menulis dan mengamalkan Al-Qur’an. Ia mengatakan bahwa Raker LPTQ Kota kali ini terkait hasil evaluasi MTQ tingkat Provinsi yang diselenggarakan dimana Kota Serang tidak masuk 3 besar.
“Evaluasi hasil MTQ Provinsi Banten kita (Kota Serang) berada di urutan ke-4, atau juara bertahan (sama dengan raihan MTQ Tahun 2021). Itu juga menjadi evaluasi, mudah-mudahan ke depan mendapat hasil lebih baik,” ujarnya, usai membuka kegiatan Raker LPTQ Kota Serang di Ponpes Al Mubarok, Kota Serang, Rabu (28/12).
Ia mengatakan bahwa capaian tersebut menjadi evaluasi bersama LPTQ Kota Serang, sehingga kedepan bisa lebih baik. Bahkan, pihaknya berharap kedepan Kota Serang bisa menjadi juara umum dalam pelaksanaan MTQ di masa kepemimpinannya.
“Kepemimpinan kami kesempatannya hanya satu kali lagi saja di tahun 2023, kami berharap bisa juara umum. Jadi bisa memberikan yang terbaik untuk masyarakat Kota Serang di penghujung periodesasi,” ungkapnya.
Meskipun demikian, Syafrudin mengaku pihaknya memaklumi dan menerima hasil tersebut, bahkan dirinya enggan berbicara kesalahan personal dalam LPTQ atas gagalnya Kota Serang masuk 3 besar. Ia menyampaikan bahwa Raker ini merupakan sebagai koreksi untuk semua bahwa ke depan harus deprogram dan ditindaklanjuti, jangan hanya sekedar Raker saja.
Discussion about this post