Selama masa libur Nataru, Lanal Banten berkolaborasi dengan stakeholder terkait untuk ikut serta mengawasi arus penyeberangan di Pelabuhan Merak. Bahkan Lanal Banten pun membuka posko kesehatan.
Dibagian lain, Badan Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah VIII Banten, sudah siapkan skema ketika terjadi cuaca ekstrim di Pelabuhan Merak. Hal itu menyusul adanya imbauan dari BMKG terkait waspada cuaca ekstrim di perairan Selat Sunda.
Kepala BPTD Wilayah VIII Banten Handjar Dwi Antoro menyampaikan, berdasarkan informasi yang dirinya terima dari BMKG, terkait kondisi cuaca di perairan Selat Sunda saat ini cukup mengalami kewaspadaan. “Terkait gelombang tinggi, berdasarkan informasi dari BMKG potensi cuaca maritim di selat sunda memang penuh kewaspadaan dan terutama adalah tinggi gelombang, kecepatan angin, dan arus laut,” kata Handjar.
Handjar menyebut, kondisi saat ini di Pelabuhan Merak masih tergolong normal. Pasalnya, dari data yang dapat dirinya, untuk kecepatan angin berkisar antara 10 sampai 20 knot, tinggi gelombang antara 1-1,5 meter. “Saat ini gelombang di merak tercatat antara 1 meter hinga 1,5 meter, dan kecepatan angin berkisar antara 10 sampai 20 knot, ini artinya kondisi masih normal,” ungkapnya.
Dikatakan Handjar, pihaknya akan mengambil skema ketika terjadi peningkatan cuaca di Pelabuhan Merak. Langkah yang nantinya akan diambil bisa saja penundaan keberangkatan dimasing-masing dermaga Pelabuhan Merak. “Apabila kecepatan angin dan gelombang semakin meningkat dan beresiko terhadap pelayaran maka akan dilakukan penundaan pelayaran sampai dengan cuaca membaik,” tandasnya. (LUK/RUL)
Discussion about this post