“Tapi dengan adanya impor, harga sudah mulai sedikit mereda. Yang pasti masyarakat tidak perlu panik, karena ketersediaan beras di Bulog sangat cukup,” tandasnya.
Sementara itu, Walikota Serang, Syafrudin menyampaikan bahwa terkait peningkatan persentase inflasi secara nasional ini, Kota Serang masuk dalam 10 Kabupaten/Kota yang tergolong tingkat Inflasinya cukup tinggi. Terhitung dari bulan November, peningkatan Inflasi Kota Serang mencapai angka 7,56 persen, dimana kebutuhan barang pokok menjadi salah satu penyebab terjadinya peningkatan inflasi Kota Serang.
“Karena daya konsumsi dan monitor yang tidak terkontrol, sehingga menyebabkan kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu,” ujarnya.
Syafrudin menyampaikan, selain dikonsumsi pribadi, di Kota Serang banyak sekali kearifan lokal dalam memperingati dan merayakan hari besar, yang ini membuat sejumlah kebutuhan meningkatkan dan lagi-lagi tidak terkontrol. Selain itu, inflasi di Kota Serang ini juga diakibatkan bukan hanya dari kebutuhan pokok saja, akan tetapi ada hal lain juga seperti halnya Rokok dan Tarif Parkir.
“Kami berpesan kepada semua masyarakat Kota Serang, dalam membeli barang-barang konsumsi dan lainnya, agar melihat dari kebutuhannya saja, jangan membeli barang-barang dengan apa yang diinginkan tanpa melihat penting atau tidaknya,” tandasnya. (MUF/AZM)
Discussion about this post