A.Urgensi Pendidikan Karakter
Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Nasional, sudah mencanangkan penerapan pendidikan karakter, untuk semua tingkat pendidikan di sekolah hingga Perguruan Tinggi. Munculnya gagasan program pendidikan karakter, dalam dunia pendidikan di Indonesia dapat dimaklumi.
Sebab, selama ini dirasakan proses pendidikan ternyata belum berhasil membangun manusia Indonesia, yang berkarakter. Banyak yang menyebut bahwa pendidikan telah gagal membangun karakter. Banyak lulusan sekolah dan sarjana yang pandai dalam menjawab soal ujian, berotak cerdas, tetapi mentalnya lemah, penakut, dan perilakunya tidak terpuji.
Pembangunan karakter perlu dilakukan oleh manusia. Senada dengan hal tersebut, Ellen G. White dalam Sarumpaet (2001: 12) mengemukakan bahwa pembangunan karakter adalah, usaha paling penting yang pernah diberikan kepada manusia. Pembangunan karakter adalah, tujuan luar biasa dari sistem pendidikan yang benar. Pendidikan rumah tangga maupun pendidikan dalam sekolah, orang tua, dan guru tetap sadar bahwa pembangunan tabiat yang agung adalah tugas mereka.
Menurut Mochtar Buchori (2007), dalam pendidikan karakter seharusnya membawa peserta didik, ke pengenalan nilai secara kognitif, penghayatan nilai secara afektif, dan akhirnya ke pengamalan nilai secara nyata. Permasalahan pendidikan karakter yang selama ini ada di sekolah perlu segera dikaji dan dicari altenatif-alternatif solusinya serta perlu dikembangkannya secara lebih operasional sehingga mudah diimplementasikan.
B.Hakikat dan Tujuan Pendidikan Karakter
Tujuan dan hakikat dari proses pendidikan karakter adalah membentuk sikap dan prilaku yang sesuai dengan nilai-nilai, norma dan agama yang melakat dalam kehidupan masyarakat, para peserta didik belajar dalam suatu proses yang terencana dan sistematis tentang apa yang akan mereka pikir dan dilanjutkan dengan kegiatan yang positif yang secara fundamental tidak akan berubah dari generasi ke generasi berikutnya, pada dasarnya nilali itu bersifat tetap, baik dan buruk merupakan suatu pinilaian atas pandangan seseorang terhadap suatu fenomena yang terjadi, oleh karena itu hakikatnya pendidikan karakter pada dasarnya tidak berubah.
Discussion about this post