Menurut @Utari9416, vaksin meningi¬tis tetap dibutuhkan bagi jemaah umrah. Soalnya, selain untuk kekebalan tubuh, juga untuk mencegah supaya virus man¬ingitis tidak masuk ke dalam tubuh.
“Jemaah haji dan umrah sama-sama pergi ke Arab Saudi dan bertemu orang ke seluruh dunia. Kok dibeda-bedain vaksin meningitisnya?” kata @dha_ uwaa heran.
Akun @wandafasah menyambung. Dia bilang, ibadah haji dan umrah berada pada lokasi dan ruang lingkup sama. Justru mengherankan, perlakuannya berbeda soal vaksin meningitis.
“Khawatir kasus meningitis melonjak di Tanah Air saat pulang umrah,” kata @ wandafasah.
“Bukannya makin ketat malah makin longgar, kebijakan berubah-ubah, aneh,” keluh @Harrychandrikavard.
Menurut @han_tafs, tak masalah Arab Saudi memberikan kelonggaran soal vaksin meningitis bagi jemaah umrah Indonesia. Tapi, Pemerintah mestinya tetap menerapkan kewajiban vaksin maningitis. “Jangan sampai kita kecolongan di kemudian hari,” kata dia, mengingatkan.
Sebetulnya, kata @andinprawoto, lebih aman jemaah umrah melakukan vaksin meningitis. Sayangnya, sekarang vaksinnya langka dan harganya melambung tinggi.
“Harga vaksin meningitis normalnya Rp 300 ribu. Tapi, sekarang langka. Jadi, harganya mahal sekali Rp 950 ribu,” ungkap @Minchew_dekhayla.
Sementara, @hifzillah35 setuju tidak diwajibkannya vaksin bagi jemaah um¬rah. Dia bilang, zaman dahulu jutaan jemaah haji dan umrah aman-aman saja, tidak ada yang divaksin meningitis.
“Mereka kembali ke Tanah Air dalam keadaan sehat walafiat,” kata @hifzillah35. “Seneng sekarang jemaah umrah sudah dipermudah, karena tidak wajib vaksin meningitis lagi,” tutur @SNRaenii.
Akun @bijijeruk juga senang karena vaksin meningitis tidak wajib untuk jemaah umrah. Kata dia, kewajiban vaksin man¬ingitis kepada jemaah umrah bikin ribet. “Bagus deh dihapuskan,” ucapnya.(RM.ID)
Discussion about this post